Sampel Menu MBG di Empat Lawang yang Diduga Lauk Basi-Berulat Dibawa ke Labfor

Sumatera Selatan

Sampel Menu MBG di Empat Lawang yang Diduga Lauk Basi-Berulat Dibawa ke Labfor

Rio Roma Dhoni - detikSumbagsel
Kamis, 20 Feb 2025 23:20 WIB
Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian R Djajadi
Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian R Djajadi (Foto: Rio Roma Dhoni)
Palembang -

Sampel menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Empat Lawang, Sumatera Selatan, yang menyebabkan delapan siswa dilarikan ke puskesmas dibawa ke laboratorium forensik (labfor) untuk diperiksa. Selain itu, polisi juga akan meminta klarifikasi ke penyedia.

"Ini sedang kita periksa (kasusnya). Bukti makanannya juga sedang di bawah ke labfor untuk dilakukan pemeriksaan," kata Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian R Djajadi, Kamis (20/2/2025).

Terkait kejadian itu, siswa yang terdampak sudah mendapat perawatan. Dia pun berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Kita berharap peristiwa ini tidak terulang," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan meminta klarifikasi dari pihak penyelenggara dan pihak penyedia makanan, agar dapat mengetahui penyebab kejadian tersebut bisa terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan mencoba melakukan pendalaman-pendalaman klarifikasi terhadap pihak-pihak yang menyediakan, seperti apa proses penyediaannya, kenapa bisa sampai menimbulkan dampak," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Trisnawarman menyebut tim Dinkes Empat Lawang langsung ke lokasi usai menerima informasi sejumlah siswa mengeluh sakit usai menyantap MBG di SDN 7 Tebing Tinggi, Selasa (18/2/2025).

ADVERTISEMENT

Dari data yang dilaporkan, kedelapan siswa itu adalah siswa kelas 3 sebanyak 7 orang dan siswa kelas 4 ada 1 orang. Terdiri dari 6 siswa perempuan yakni Efri (8), Moza (10), Nuri (8), Nikita (8), Monalica (9), dan Reva (9). Kemudian 2 siswa laki-laki Aril (9) dan Rafli (9).

"Tim Dinkes langsung survei ke puskesmas dan benar ada beberapa siswa SDN 7 Tebingtinggi yang mengeluh mual, muntah, nyeri ulu hati, pusing, sakit perut dan sesak nafas. Kemudian ada 3 siswa terpasang infus. Semuanya dilakukan observasi," ujar Trisnawarman.

Trisnawarman mengungkapkan, kedelapan siswa tersebut dilakukan perawatan. Sebanyak 7 siswa di antaranya pulang pukul 21.00 WIB, sedangkan 1 siswa atas nama Monalica pulang keesokan harinya pukul 09.00 WIB.

"Keadaan siswa sudah membaik dan sudah pulang," ungkapnya.




(csb/csb)


Hide Ads