Ratu Dewa terpilih menjadi Wali Kota Palembang 2025-2030 yang bakal dilantik serentak oleh Presiden RI. Inilah profil lengkapnya.
Ratu Dewa lahir di Desa Rantau Sialang, Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumatera Selatan, pada 7 Juli 1969 lalu. Dia merupakan anak ke-8 dari pasangan Cik Den Tambun dan Zalipah.
Lahir dari keluarga yang sederhana ayahnya seorang guru dan ibu seorang petani, Ratu Dewa sempat bercita-cita menjadi insinyur pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratu Dewa mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Negeri Rantau Sialang tahun 1975-1981 di Kabupaten Ogan Ilir. Kemudian, dia merantau ke Palembang dan melanjutkan pendidikan SMP Gajah Mada Palembang tahun 1981-1984, lalu SMA di Gaja Mada Palembang tahun 1984-1987.
Selanjutnya Ratu Dewa melanjutkan pendidikan di Fakultas Ushuluddin di IAIN Raden Fatah Palembang dari tahun 1988 dan lulus tahun 1992.
Kepada detikSumbagsel, Ratu Dewa menceritakan kenangannya saat melakukan yudisium di IAIN Raden Fatah Palembang bersama orang tuanya, lalu (Alm) Zalipah ibunda Ratu Dewa melihat sambutan dari Seketaris Daerah Palembang yang membuka acara yudisium.
Ibunya berpesan kepada Ratu Dewa, bahwa dia ingin Ratu Dewa bisa jadi seperti Sekda Palembang yang sedang membuka acara yudisium tersebut.
"Ibu saya orang biasa tidak sekolah tinggi, saya ingat betul, saat itu sedang yudisium saya kemudian ibu melihat Sekda Kota Palembang sedang sambutan lalu berkata kepada saya nak ibu ingin kamu seperti bapak itu, saya hanya diam dan tersenyum, namun tanpa di sangka omongan itu jadi doa saya pernah menjadi Sekda Palembang," katanya, Senin (17/2/2025).
Dewa mengatakan jenjang karir bermula saat pertama diangkat sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN ) tahun 1993 di Dinas Penerangan Sumsel. Saat pangkat Golongan 3B, ia menjadi staf khusus Kakanwil Penerangan Sumsel.
"Saat itu saya lulus ASN tahun 1993, di Dinas Penerangan Sumsel, sempat menjadi Stafsus Kakanwil Penerangan lalu tahun 1999 saya menjadi Kasi Rencana Operasional Penerangan. Kemudian waktu Dinas Penerangan dibubarkan dan saya ditarik Sekda Provinsi, pindah ke Kantor Gubernur menjadi staf khusus pimpinan TU di era Gubernur Rosyihan Arsyad, saya sempat menjabat sebagai Kabag dan Kasubag Humas Sekda Sumsel tahun 2002 dan Kabag dan Kasubag Gubernur," ungkapnya.
Ratu Dewa menjelaskan sempat pindah ke Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel dan saat itu ia bisa melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Sriwijaya tahun 2006.
"Alhamdulillah saat itu, saya bisa melanjutkan pendidikan di Universitas Sriwijaya tahun 2006 dan lulus 2008 dengan gelar Magister Kebijakan Publik,"jelasnya.
Lanjut Dewa, kemudian pindah tugas ke Pemkot Palembang tahun 2010 sempat ditempatkan di KPU Palembang. Lalu, tahun 2014 kembali dipercaya menjabat Kabag Humas dan Protokol Pemkot Palembang.
"Selain itu juga di Pemkot Palembang saya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Palembang tahun 2015, dan menjabat Kepala BKPSM Palembang 2016," ujarnya.
Karier Ratu Dewa makin menanjak setelah pindah ke Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Ia diangkat oleh Wako Palembang Harnojoyo sebagai Sekda Kota tahun 2019-2024.
"Tahun 2019 menjadi Sekda Palembang kemudian tahun 2023 saya diberi amanah menjabat sebagai Pj Wali Kota Palembang," jelas Dewa.
Tak berhenti di situ, Dewa memutuskan untuk pensiun dini dari ASN dan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Palembang bersama Prima Salam.
"Usai Pilkada selesai, KPU Palembang memutuskan kami sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang terpilih. Alhamdulillah semua proses berjalan lancar dan sekarang tinggal menunggu pelantikan dari Presiden dan dengan pengalaman kami kami akan bekerja maksimal untuk masyarakat Palembang," tutupnya.
(dai/dai)