Irjen Hendro Minta Maaf Kasat Lantas Babar Rampas HP Jurnalis-Janji Tindak Tegas

Bangka Belitung

Irjen Hendro Minta Maaf Kasat Lantas Babar Rampas HP Jurnalis-Janji Tindak Tegas

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Jumat, 14 Feb 2025 08:30 WIB
Kapolda Bangka Belitung (Babel) Irjen Hendro Pandowo
Kapolda Bangka Belitung (Babel) Irjen Hendro Pandowo (Foto: Deni Wahyono)
Pangkalpinang -

Kapolda Bangka Belitung (Babel) Irjen Hendro Pandowo menyampaikan permintaan maaf atas sikap arogansi Kasat Lantas Polres Bangka Barat Iptu Tri Farina merampas handphone seorang jurnalis dan menghapus filenya. Hendro berjanji akan menindak tegas anggotanya tersebut.

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di kawasan Simpang Pemda Bangka Barat (Babar), Kamis. Saat itu, HP Agus dirampas saat sedang mengambil gambar untuk kebutuhan produk jurnalistik. Bahkan filenya dihapus oleh Iptu Tri Farina.

"Sebagai kapolda saya sampaikan permohonan maaf, pertama kepada saudara Agus Ervanto yang langsung mengalami. Kedua, kepada AJI dan terakhir kepada seluruh rekan-rekan media. Semoga ke depan ini kejadian terakhir dan jangan sampai terulang kembali," katanya kepada wartawan di Mapolda, Kamis (13/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendro mengatakan jika prilaku arogansi kasat tersebut tidak mencerminkan keteladanan yang selama ini dia contohkan bersama PJU Polda Babel.

"Bagi saya ini masalah serius, karena saya sendiri dengan PJU (pejabat utama) memberikan keteladanan, memberikan contoh bagaimana membangun hubungan yang baik dengan seluruh elemen secara komprehensif, dengan forkopimda, masyarakat apalagi dengan media," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, menjadi seorang pemimpin itu tidak boleh berperilaku arogan, kepada siapapun. Kata dia, seseorang pemimpin harus bisa memberikan contoh atau teladan.

"Sebagai pemimpin itu yang pertama adalah keteladanan. Seorang pemimpin itu harus ing ngarso sung tulodo (di depan memberi contoh). Ing madyo mangun karso, tutwuri tandayani. Di tengah memotivasi di belakang mendorong," katanya.

"Saya sudah memberikan contoh perilaku saya kepada media, kepada masyarakat dan kepada anggota, humanis. Kita tegas dan humanis," sambungnya.

Janji Tindak Tegas

Atas perilaku anggotanya yang arogansi itu, dia berjanji akan menindak tegas. Hendro mengaku marah besar atas tindakan yang diperbuat oleh Iptu Tri.

"Bagi saya ini masalah serius dan saya marah besar. Saya akan tindak tegas, saya panggil Kabid Propam Pak Kombes Ferdiansyah untuk melakukan pemeriksaan. Nanti hasilnya pemeriksaannya silahkan untuk diupdate," tegasnya.

Dia mengatakan jurnalis adalah mitra terpenting bagi Polri. Termasuk memberikan informasi kepada masyarakat terhindar dari suatu kejahatan.

"Wartawan bagi saya adalah mitra yang sangat penting untuk menjaga situasi kamtibmas di wilayah Bangka Belitung. Memberikan informasi pada masyarakat, kepada Polda Babel dan menyampaikan himbau kamtibmas kepada masyarakat agar terhindar dari suatu kejahatan," ujarnya.

Penjelasan Kasat Lantas Babar

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bangka Barat Iptu Tri Farina mengaku baru dua minggu bertugas di Babar. Saat peristiwa itu terjadi, dia bersama jajaran langsung bertugas menggelar Operasi Keselamatan Menumbing Tahun 2025.

"Baik, mohon izin sebelumnya, saya perkenalkan diri nama saya Tri Farina. Saya Kasat Lantas Polres Bangka Barat, saya baru berdinas di sini (Babar) sekitar kurang lebih dua minggu," kata Farina, didampingi Wakapolres Babar Kompol Iman Teguh Prasetyo, kepada wartawan di Cafe Katiga, Kecamatan Mentok, Kamis.

"Jadi, kami sedang melaksanakan 21 (razia) di Simpang Pemda. Kami sedang kegiatan, terus kami menemukan yang belakangan ini saya ketahui seorang wartawan," sambungnya.

Farina mengaku belum mengenal banyak wartawan di Kabupaten Babar karena baru dua pekan bertugas.

"Jadi karena saya baru dua pekan, saya belum mengenal awak-awak media yang di sini (Babar). Dan saya juga belum sempat berkumpul, selanjutnya nanti ke depan saya akan rencanakan untuk kegiatan biar silaturahmi bersama rekan-rekan wartawan," ungkapnya.

Usai ramai pemberitaan tersebut, Farina pun meminta maaf kepada Agus atas kesalahpahaman itu. Namun, dia membantah merampas HP tersebut.

"Jadi untuk rekan wartawan kami yang bernama Agus saya minta maaf. Baik, jadi tadi intinya saya bukan merampas atau menyita ya, kalau menyita ya seolah-olah apa ya," katanya.

Saat kejadian, Farina meminta Agus untuk memperlihatkan HP-nya. Kemudian anggotanya menghampiri dan mengatakan bahwa dia adalah wartawan.

"Jadi di sini Gus lihat HP-nya, saya nggak tahu namanya Agus. Lihat HP-nya seperti itu, terus anggota saya ngobrol, Bu izin, ini wartawan. 'Oh iya, kata saya selesaikan bahasa kita kan? Ah, iya-iya, selesaikan gitu'. Terkait penghapusan dokumentasi, iya karena saya tidak tahu," ujarnya.

"Saya tidak tahu, jadi pada saat itu saya minta selesaikan, hapus video dan fotonya seperti itu. Tapi setelah itu HP-nya saya kasihkan ke Agus. Bukan saya yang hapus. Jadi kami menghindari, kalaupun memang seandainya dari awal rekan kita ini ada izin, kami tadi merasa gimana ya setiap langkah kita itu direkam," lanjutnya.

Farina mengatakan insiden itu terjadi karena pihaknya mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan. Sebab, pernah ada anggotanya yang direkam hingga disebarluaskan.

"Karena beberapa waktu lalu ada video rekan kami juga yang terpotong disebarluaskan yang negatif seperti itu. Jadi kami menghindari, jadi kalau misal seandainya dari awal Bu saya wartawan, ini pengenal saya kan mungkin, oh ya, nggak apa-apalah dia rekam-rekam kami seperti itu," jelasnya.

Saat ditanya perihal Agus yang mengenalkan diri sebelumnya, Farina menjelaskan setelah kejadian itu Agus baru memperkenalkan dirinya. Namun, dia tetap meminta maaf atas insiden tersebut khususnya dengan Agus.

"Ndak (perkenalkan diri), pada saat setelah kejadian baru memperkenalkan diri, pada intinya ya mohon maaflah. Ini kan udah terjadi, ya, rekan-rekan semuanya, saya mohon maaflah. Saya mohon maaf sama rekan-rekan semuanya dan khususnya sama Agus saya mohon maaf," ujarnya.




(csb/csb)


Hide Ads