Puluhan orang di Kapanewon Mlati, Sleman, Yogyakarta diduga mengalami keracunan. Sebelumnya, mereka dilaporkan mengonsumsi siomai yang dihidangkan saat acara pertemuan.
Dilansir detikJogja, kasus tersebut terjadi di Perum Sleman Permai, Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati pada Sabtu (8/2/2025). Puluhan orang tersebut mengalami gejala mual, diare, lemas, pusing, nyeri, muntah, hingga sesak nafas.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati, mengatakan mereka menyantap siomai dari acara pertemuan warga. Dia menyebut dalam pertemuan itu warga menyantap sejumlah hidangan dan ada yang dibawa pulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kejadian (keracunan) usai pertemuan dasawisma PSP, Sanggrahan, Mlati pada Sabtu (8/2)," kata Yulianti kepada wartawan, Senin (10/2/2025).
"β Snack yang dimakan di tempat (yakni) arem, puding, kletikan, gorengan. β Snack yang dibawa pulang (yakni) siomai, berisi kubis, kentang, tahu, siomai, telur separo, bumbu kacang," lanjutnya.
Siomai tersebut kemudian dikonsumsi warga pada Sabtu (8/2) malam. Sementara gejala keracunan mulai dialami pada Minggu (9/2) dini hari.
"β Timbul gejala mulai dari Minggu, 9 Februari 2025 dini hari. Paling cepat muncul gejala yaitu jam 3 pagi, ada juga yang timbul gejala hari Minggu malam Senin," ujarnya.
Yulianti menjelaskan hingga Senin (10/2) ada 36 orang yang dilaporkan mengalami gejala mual, diare, lemas, pusing, nyeri, muntah, hingga sesak nafas. Mereka yang bergejala disebut setelah menyantap siomai yang dibawa pulang.
"Yang makan siomai 37 orang, yang bergejala 36 orang karena 1 orang menggoreng siomai sebelum dikonsumsi," ujarnya.
Saat ini, kata Yulianti, warga yang mengalami gejala keracunan telah mendapat perawatan medis.
"Yang opname di RS 3 orang, yang periksa di fasyankes tapi tidak opname 17 orang. Saat ini update data masih terus berlangsung," pungkas dia.
(dai/dai)