Sesepuh Desa di Banyuasin Meninggal Usai Pimpin Doa Akad Nikah Warga

Sumatera Selatan

Sesepuh Desa di Banyuasin Meninggal Usai Pimpin Doa Akad Nikah Warga

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Sabtu, 08 Feb 2025 19:39 WIB
Sesepuh desa meninggal usai memimpin doa di akad nikah.
Sesepuh desa meninggal usai memimpin doa di akad nikah. Foto: Tangkapan layar video
Banyuasin -

Sebuah video menunjukkan pria sepuh mendadak meninggal dunia setelah memimpin doa di tengah akad nikah. Peristiwa terjadi di Tanjung Lago, Banyuasin, Sumatera Selatan pada Jumat (7/2) sore.

Video berdurasi 59 detik tersebut tersebar melalui pesan berantai di grup WhatsApp yang diteruskan berkali-kali. Keterangan menyatakan pria yang meninggal merupakan penghulu.

Setelah ditelusuri, ternyata ia adalah sesepuh desa setempat bernama Sarnubi (78). Mantan petugas P3N tersebut diminta untuk memimpin doa usai prosesi ijab kabul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Sarnubi hanya memimpin doa. Kalau yang menikahkan kedua mempelai adalah saya," kata Kepala Kantor Urusan Agama (KUA)Tanjung Lago, Mukhani, saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (8/2/2025).

Mukhani menjelaskan saat itu digelar pernikahan di wilayah Desa Kuala Puntian,Tanjung Lago, Banyuasin. Almarhum Sarnubi memimpin doa setelah prosesi akad nikah dilakukan.

ADVERTISEMENT

Almarhum meminta mempelai wanita keluar dari kamar untuk bersalaman dengan suaminya karena sudah sah. Lalu dia tertunduk di meja. Mukhani menyatakan kondisi aneh ini lambat disadari orang-orang yang ada di lokasi pernikahan.

"Kami pikir beliau tertawa karena menunggu pengantin wanita keluar kamar untuk bertemu pengantin pria. Ternyata saat dipegang tidak bereaksi. Saat dibangunkan, bibirnya sudah membiru," ungkapnya.

Para hadirin pun mencoba mengangkat korban yang tertelungkup di meja dan membawa korban ke faskes terdekat. Dia dinyatakan meninggal dunia sebelum tiba di faskes.

"Korban dibawa ke bidan terdekat tapi sayang korban dinyatakan meninggal dunia,"ungkapnya.

Usai kejadian, korban dibawa ke rumah duka dan dimakamkan pada Sabtu (8/2) oleh keluarga dan warga setempat.

"Tadi pagi pukul 09.00 WIB korban sudah dimakamkan ," ungkapnya.

Menurutnya, almarhum memiliki riwayat penyakit jantung. Seminggu yang lalu, almarhum baru pulang dari Palembang setelah berobat.

"Memang korban ada riwayat penyakit jantung, baru-baru ini dia memeriksakan diri ke rumah sakit," katanya.

Mukhani juga mengungkapkan sempat ada perkataan Sarnubi beberapa hari yang lalu sebelum meninggal. Saat itu, Sarnubi bertanya-tanya siapa yang akan menggantikan dirinya di desa itu, mengingat usianya sudah senja.

"Ternyata benar korban meninggal kemarin usai memimpin doa," pungkasnya.




(des/des)


Hide Ads