Gempa M 5,2 di Pesisir Barat Lampung, BMKG Sebut Ada Aktivitas Subduksi

Lampung

Gempa M 5,2 di Pesisir Barat Lampung, BMKG Sebut Ada Aktivitas Subduksi

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Sabtu, 08 Feb 2025 15:00 WIB
Gempa Pesisir Barat Lampung.
Gempa Pesisir Barat Lampung. Foto: Dok. BMKG
Pesisir Barat -

Gempa bumi magnitudo 5,2 mengguncang Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. BMKG menyatakan gempa bumi yang terjadi ini jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya menginformasikan gempa bumi tersebut pada Sabtu (8/2/2025) pukul 12.00 WIB.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,13Β° LS ; 103,18Β° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 134 KM arah barat daya pesisir barat Lampung pada kedalaman 47 km," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daryono menjelaskan, dari hasil analisa tim BMKG, jenis gempa yang terjadi di Kabupaten Pesisir Barat merupakan jenis gempa dangkal.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik dengan sedikit geser (Oblique-thrust)," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dia juga menjelaskan usai terjadinya gemap pertama, terjadi gempa bumi susulan sebanyak dua kali dalam kurun waktu satu jam. Hingga pukul 13.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 3,1. Meski begitu, BMKG memastikan tidak adanya potensi tsunami.

"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Liwa dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas dia.

Atas peristiwa tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk tenang dan waspada serta tidak mempercayai isu hoaks di tengah masyarakat.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," imbuhnya.

Dia menambahkan, warga diharap memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads