Sebanyak 20 sekolah di Sumatera Selatan belum menyelesaikan input PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa). Diperkirakan jumlah siswa yang terancam tal ikut SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) mencapai ratusan orang.
Saat ini, Dinas Pendidikan Sumsel ikut mengawal permasalahan tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Awalluddin mengatakan, penyelesaian permasalahan itu sudah ditindaklanjuti bersama dengan 20 sekolah tersebut.
Jumat (7/2) pukul 15.00 WIB merupakan hari terakhir pengurusan melengkapi dokumen dan pengisian PDSS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, masih terus berproses di Jakarta bersama tim dari Disdik Sumsel. Mohon doanya," ujar Awalluddin, Jumat (7/2/2025).
Awalluddin menjelaskan, pihaknya bersama 20 sekolah tersebut saat ini berada di di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti saintek). Mereka tengah mengagendakan bertemu dengan Wamen Diktisaintek.
"Iya tim masih menunggu jadwal bertemu dengan Pak Wamen. Kita juga masih menunggu informasi lebih lanjutnya," ungkapnya.
Diketahui, permasalahan itu muncul karena ada kendala proses pendaftaran SNBP pada website imbas tingginya trafik di PDSS. Tak hanya sekolah di Sumsel saja, tapi juga sejumlah daerah lain di Indonesia.
"Hasil pertemuan 3 Februari lalu, kementerian memberi perpanjangan waktu untuk pengisian PDSS bagi sekolah yang belum menyelesaikan proses tersebut," terangnya.
(dai/dai)