Video seorang pengendara mobil boks cekcok dengan anggota polisi lalu lintas (polantas) di Gerbang Tol Keramasan, Sumsel, viral di media sosial. Anggota polisi yang berdinas di Satlantas Polrestabes Palembang tersebut kemudian memberikan klarifikasinya.
Dalam video yang dilihat detikSumbagsel, terlihat pengendara mobil yang diduga melanggar diinstruksikan untuk menepi. Namun pengendara tersebut menghindar hingga hampir memasuki Gerbang Tol Keramasan dan kembali dihadang anggota polisi lalu lintas.
Terdengar perekam kemudian menanyakan kesalahannya kepada petugas dengan suara lantang sambil menenangkan anaknya yang menangis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, anggota polantas tersebut menyebutkan bahwa pengendara tersebut tak menggunakan sabuk pengaman dan menunjukkan surat-surat kendaraan. Namun, pengendara tersebut menolak karena takut dipersulit.
"Apa salah saya? Saya gak ada melawan, saya gak ada menabrak," ungkap pengendara.
Keduanya kemudian terlibat cekcok dengan saling merekam. Karena perekam bersikukuh tidak ingin memperlihatkan surat-suratnya, terlontar kalimat curiga dari petugas mengenai dugaan pengendara tersebut membawa sabu.
Mendengar tudingan tersebut, pengendara itu kemudian turun dan membuka pintu belakang mobil tersebut. Terlihat bahwa mobil tersebut berisi muatan pisang.
Sementara itu, petugas Satlantas Polrestabes Palembang Aipda Syarief Hidayatullah membenarkan dirinya lah yang terlibat dalam video tersebut. Dia menyebutkan, peristiwa itu terjadi di Gerbang Tol Keramasan pada Rabu (5/2/2025) sekira pukul 13.00 WIB.
"Benar, kejadiannya di Gerbang Tol Keramasan kemarin (5/2) sekira pukul 13.00 WIB," ungkapnya saat ditemui media, Kamis (6/2/2025).
Syarief menjelaskan, dirinya saat itu sedang berjaga di Pos Nilakandi, Kecamatan Kertapati, Palembang. Saat itu, mobil pengendara tersebut datang dari arah Jembatan Musi 2 dan berhenti karena sedang lampu merah.
"Secara kasat mata, saya melihat bahwa pengendara tersebut tak memakai sabuk pengaman. Selain itu, TNKB yang digunakan tidak sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Samsat," jelasnya.
Dirinya pun kemudian menegur dan meminta surat-surat kendaraan kepada terduga pelanggar tersebut. Namun, pengendara tersebut langsung tancap gas hingga anggota nyaris jatuh karena lampu lalu lintas mulai menunjukkan warna hijau.
"Saya kemudian berinisiatif mengejar dengan R2 (sepeda motor). Selama mengejar, saya minta untuk menepi. Tapi pengendara tersebut malah tambah ngebut dan mengendarai zigzag," ujarnya.
Syarief kemudian menghadang mobil tersebut saat hendak masuk GT Keramasan. Dirinya juga berkoordinasi dengan petugas tol untuk menutup plang tersebut.
"Saat itulah terjadi cekcok yang terlihat di video. Saya berulang kali meminta ditunjukkan surat-surat kendaraan namun terduga pelanggar tersebut menolak," ujarnya.
Mengenai tuduhan terduga pelanggar membawa sabu, Syarief menyebut bahwa dirinya curiga mengingat terduga pelanggar bersikukuh tak ingin memperlihatkan surat-surat kendaraan. Selain itu, mobil bernopol BE-8091-NAA tersebut merupakan mobil box tertutup sehingga tak terlihat isinya.
"Akhirnya kami periksa dan isinya pisang. Saat kami kembali minta surat-surat kendaraan, dia masih menolak dan kembali naik mobil. Dia pun langsung tancap gas masuk tol," katanya.
"Tidak tahu identitasnya karena dia tetap tidak mau memperlihatkan surat-surat kendaraan sampai akhirnya kabur," lanjutnya.
(mud/mud)