Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang turut memberi atensi terhadap aksi penyekapan dan pengancaman terhadap wakil kepala sekolah (Wakasek) di salah satu SMP negeri. Sang pelaku yang merupakan guru honorer pun terancam dipecat.
Kepala Disdik Palembang Adrianus Amri menyayangkan terjadinya penyekapan terhadap Marlita Yuana (55) yang dilakukan oleh seorang guru honorer berinisial TD (32). Menurutnya, kejadian antara wakasek dan honorer tersebut telah mencemari institusi pendidikan di Palembang.
"Kami sangat menyesali terjadinya kasus ini dengan alasan apapun, membuat dunia pendidikan tercoreng dengan kasus ini," kata Amri kepada detikSumbagsel, Kamis (6/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amri memastikan pelaku yang merupakan guru honorer olahraga akan diberi sanksi tegas. Pihaknya juga menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada polisi, mengingat korban sudah memasukkan laporan.
"Kita akan berikan sanksi tegas terhadap pelaku. Namun, kita hormati proses hukum yang berjalan. Usai kasus hukumnya Disdik Palembang akan memberikan sanksi bisa jadi akan kita pecat," ungkapnya.
Informasi yang diterima Amri, pengancaman dan penyekapan wakasek tersebut bermula dari masalah pribadinya dengan pelaku. Namun, permasalahan itu sebenarnya sudah pernah dimediasi oleh kepala sekolah agar keduanya membuat surat pernyataan.
"Namun, mediasi itu gagal. Keduanya kembali ribut dan mencemarkan dunia pendidikan di Palembang," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang Waka SMP bernama Marlita Yuana diancam dan disekap oleh TD (32), rekan seprofesi korban. Saat ini terduga pelaku sudah diamankan Polsek Ilir Barat (IB) 1 Palembang.
Peristiwa tersebut terjadi di ruang guru sekolah mereka pada Selasa (4/2/2025) sekira pukul 06.00 WIB. Kapolsek IB 1 AKP Ricky Mozam mengatakan pihaknya juga sudah menerima laporan dari korban.
"Iya betul, (korban) sudah buat laporan. Terbit LP-nya (laporan polisi), sudah. Terduga pelaku sudah diamankan di Polsek IB 1. Terduga pelaku mengakunya guru honorer sementara korban sudah ASN," katanya.
Dari hasil interogasi awal, diketahui terduga pelaku nekat mengancam dan menyekap korban karena masalah honor. Diduga honor teman TD tak kunjung dibayarkan.
"Dugaan motif terduga pelaku menagih honor yang tidak dibayarkan. Informasinya honor dari teman si terduga pelaku bukan dari terduga pelaku," ujarnya.
(des/des)