Heboh Wakasek SMPN di Palembang Diteror-Disekap Guru Honorer

Sumatera Selatan

Heboh Wakasek SMPN di Palembang Diteror-Disekap Guru Honorer

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Selasa, 04 Feb 2025 20:00 WIB
a woman sitting on ground with arm around lower head, sexual violence , sexual abuse, human trafficking concept with shadow edge in white tone
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Favor_of_God)
Palembang -

Wakil kepala salah satu SMP negeri di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Marlita Yuana (55) menerima teror oleh rekannya. Tak hanya itu, dia mengaku juga mengalami penyekapan dan pengancaman oleh pelaku TD (32).

Marlita mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di ruang guru sekolah tempat dirinya dan TD bekerja di Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, pada Selasa (4/2/2025) sekira pukul 06.00 WIB.

"Pagi tadi saat saya baru datang, pelaku bawa saya masuk ke ruang guru. Di sanalah saya disekap dan diancam. Sebelumnya juga saya sudah diteror sejak hampir sebulan lalu," ungkapnya kepada media, Selasa (4/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marlita menjelaskan, pengancaman itu telah ia terima sejak Jumat (17/1). Menurutnya, TD seringkali mengancam akan menembak dan merenggut nyawanya.

"Dia ini sudah lama meneror hingga saya tak nyaman melaksanakan tugas (di sekolah). Aksinya membuat saya selalu ketakutan kalau dia cari saya di sekolah dan itu dilakukannya setiap hari," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Marlita, TD sempat mengeluarkan akan menembak dirinya. Meski aksi tersebut berhasil dihalangi rekan sesama guru lainnya, tak dipungkiri bahwa hal itu membuatnya memilih untuk tidak menampakkan diri di sekolah sementara selama beberapa hari terakhir.

"Saya ketakutan dan histeris tiap tau dia mencari saya di sekolah, bahkan guru dan murid juga dirugikan. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, dan konsentrasi saya untuk mengajar jadi hilang," rincinya

Kemudian pada pagi tadi, ia yang baru saja sampai sekolah digiring ke TKP. TD, kata dia, mengganjal pintu agar tidak terbuka dan sempat mengeluarkan senjata tajam (sajam) yang telah disiapkannya.

"Selama disekap itu, dia keluarkan semua kata-kata kekesalannya. Dia juga tunjukkan sajam (yang diduga) untuk membunuh saya," tuturnya.

Teror tersebut telah dilaporkannya ke Polsek Ilir Barat I Palembang. Dia berharap, pelaku dapat ditahan agar dirinya tak diganggu lagi.

"Kemungkinan (aksi tersebut karena) dia tidak terima mengenai penilaian kinerja dan penjadwalan di sekolah. Karena sejak itu dia meneror saya," tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek IB I AKP Ricky Mozam membenarkan adanya aduan dari Marlita. "Benar, laporannya dari korban telah kami terima. Saat ini, sudah kami tindak lanjuti," ungkapnya, Selasa (4/1).




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads