Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang ditargetkan kembali berstatus internasional. Wisatawan mancanegara bisa langsung ke Sumatera Selatan tanpa melalui bandara lain. Pemprov Sumsel telah berupaya melengkapi dokumen-dokumen untuk menjadikan SMB II kembali berlabel internasional.
GM Angkasa Pura Indonesia R Iwan Winaya Mahdar mengatakan status SMB II Palembang masih domestik. Sesuai Keputusan Menteri (KM) 146, penerbangan internasional yang dilayani di SMB II masih sebatas carter flight untuk umrah dari Palembang ke Jedah atau Palembang ke Madinah.
"Kita masih menunggu kementerian terkait. Kemarin masyarakat diinfokan akan ada penerbangan internasional dari Bandara SMB II, tapi hingga saat ini regulasi yang mengatur penerbangan reguler internasional belum kita dapat. Kita masih menunggu implementasi kebijakan tersebut," ujarnya, Rabu (5/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan menyebut penerbangan internasional carter flight di SMB II dilayani dua kali seminggu untuk keberangkatan umrah. Sebelum Covid 19, SMB II melayani penerbangan ke Malaysia dan Singapura.
"Sebelum Covid 19 penerbangan ke dua negara ini (Malaysia dan Singapura) cukup tinggi. Saat ini jika ingin kedua negara tersebut bisa dari Hang Nadim Batam ataupun Soekarno Hatta," ujarnya.
Menurut Iwan, jumlah penumpang Bandara SMB II hingga saat ini masih di angka 77 persen dan belum tergolong pulih. Oleh sebab itu, pembukaan penerbangan internasional diharapkan akan sangat membantu untuk memulihkan pertumbuhan penumpangan menjadi 100 persen.
"Kami siap secara keseluruhan jika SMB II kembali melayani penerbangan internasional. Kami menunggu dari government," ungkapnya.
Semua fasilitas untuk penerbangan internasional sudah tersedia bahkan saat ini SMB II masih melayani penerbangan carter flight untuk umrah seminggu dua kali.
Bahkan sebelum Covid 19 sudah melayani penerbangan internasional ke Malaysia dan Singapura.
"Jadi kita bukan membuka rute baru, tapi rute ke luar negeri sudah ada. Bahkan jika penerbangan internasional dibuka kembali, kemungkinan maskapai yang melayani ke Malaysia dan Singapura akan segera kembali mengajukan ke dua rute tersebut," pungkasnya.
(des/des)