Sepenggal Kisah Babi Hutan Menangis hingga Mitos Babi Ngepet Mencuat

Sumsel Flashback 2020

Sepenggal Kisah Babi Hutan Menangis hingga Mitos Babi Ngepet Mencuat

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Jumat, 31 Jan 2025 20:00 WIB
Screenshot viral babi hutan jadi jinak ikut warga pulang di Sumsel (dok. Istimewa)
Foto: Screenshot viral babi hutan jadi jinak ikut warga pulang di Sumsel (dok. Istimewa)
Musi Rawas Utara -

Pada 31 Agustus 2020, ada kisah yang mencuri perhatian dari Desa Marang Waru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Ada babi hutan yang disebut menangis saat diusir warga.

Dikutip detikNews, Camat Rupit kala itu, Deni Andre menceritakan sederet perilaku aneh dari babi itu. Menurutnya, awalnya babi itu mengikuti seorang warga bernama Reno pada 26 Agustus 2020.

Waktu itu, Reno pulang habis mengambil air di dekat rumahnya. Ia kaget diikuti seekor babi hutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Babi ini liar. Ada beberapa keanehan," kata Deni kepada detikcom, Senin (31/8/2020).

Babi Menangis Saat Diusir

Menurut Deni, warga beberapa kali mengusir babi hutan itu. Namun babi itu kembali lagi, bahkan tampak menangis.

ADVERTISEMENT

"Diusir tidak mau, katanya nangis juga dia kalau diusir, tapi memang jinak. Sekarang dipelihara sama warga yang menemukan di Desa Karang Waru," kata Deni.

Dalam video yang beredar waktu itu, tampak babi hutan itu diberi pakaian dan dibawa masuk ke dalam rumah. Dengan begitu, banyak warga berbondong datang ke rumah Reno karena penasaran.

Babi Tidur Memakai Bantal dan Selimut

Tidak hanya itu, Deni menyebut babi hutan itu juga tidur memakai bantal dan selimut. Tingkah babi itu dinilai tak wajar dan membuat warga makin penasaran.

"Tidur harus pakai bantal dan selimut tikar, kalau tidak babinya tidak mau tidur. Ini kan sudah tidak wajar, jadi geger warga," terang Deni.

Deni mengaku tidak tahu soal penyebab babi itu jinak. Namun ia memastikan babi itu bukan peliharaan warga sekitar.

Mitos Babi Ngepet Mencuat

Perilaku aneh yang ditunjukkan babi hutan itu memunculkan berbagai dugaan warga. Salah satunya, warga mengaitkan babi tersebut dengan mitos Babi Ngepet.

"Ini Babi Ngepet, wujud orang mau minta pesugihan, mau kaya inilah. Dia ini lupa matikan lilin, jadi tidak jadi manusia, jadi begini," ujar seorang warga yang merekam babi hutan itu, seperti dalam video yang dilihat detikcom.

Mitos Babi Ngepet hidup dan berkembang menjadi cerita rakyat di Indonesia. Seperti yang dimuat dalam buku Cerita Rakyat Betawi (2004) terbitan Dinas Kebudayaan dan Pemuseuman DKI Jakarta, Babi Ngepet digambarkan sebagai siluman babi yang berasal dari gunung.

Penjelasan LIPI soal Babi yang Bikin Heboh Tersebut

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan tegas mengatakan Babi Ngepet cuma sekadar mitos, dan tidak benar-benar ada. Itu seperti yang disampaikan Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI waktu itu, Prof Gono Semiadi.

"Babi Ngepet memang nilai budaya yang banyak dipercaya di banyak wilayah Indonesia. Tetapi secara keilmuan ya tidak ada apalagi dikaitkan dengan hilangnya uang," kata Prof Gono, Rabu (2/9/2020).

Terlepas dari itu, Prof Gono mengakui ada yang aneh dari perilaku babi hutan tersebut. Salah satunya soal babi hutan yang bisa dekat dengan manusia.

"Memang susah dijelaskan ada babi liar bisa langsung dekat dengan manusia terlebih dipangku. Apalagi berumur sudah prapubertal," ujarnya.

Sebab menurutnya, babi hutan memiliki sifat yang sama dengan satwa liar lainnya. Hewan liar cenderung selalu menghindar bila ada manusia.

Sementara itu, soal babi hutan yang disebut menangis ketika diusir warga, Prof Gono mengaku kurang memahaminya. Sebab menurutnya, babi tidak pernah mengeluarkan air mata.

"Babi tidak mengeluarkan air mata, dan disebutkan ada air mata, kurang paham saya," tutup Gono.


Artikel ini merupakan ulasan khusus soal peristiwa atau hal unik yang pernah mencuri perhatian di Sumsel.




(sun/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads