Pegawai Isi Ulang Air Minum di Prabumulih Bunuh Diri Diduga Terlilit Utang

Sumatera Selatan

Pegawai Isi Ulang Air Minum di Prabumulih Bunuh Diri Diduga Terlilit Utang

Irawan - detikSumbagsel
Minggu, 26 Jan 2025 07:00 WIB
Polisi saat mengevakuasi jasad korban di Prabumulih.
Foto: Polisi saat mengevakuasi jasad korban di Prabumulih. (Dok. Polres Prabumulih)
Prabumulih -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Polisi sudah melakukan penyelidikan terhadap warga Prabumulih Barat, Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel) yang ditemukan tewas tergantung. Berdasarkan keterangan keluarga korban, pria berinisial LI (36) itu diduga bunuh diri karena terlilit utang.

Peristiwa tersebut terjadi di salah satu depot air isi ulang di Kelurahan Gunung Ibul Barat Prabumulih pada Sabtu (25/1/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo mengatakan polisi sudah mendatangi lokasi kejadian dan mengambil keterangan dari sejumlah saksi.

ADVERTISEMENT

"Berdasarkan hasil keterangan istri korban, korban pamit (izin pergi dari rumah) karena pusing banyaknya utang," katanya, Sabtu (25/1/2025).

Endro menjelaskan jasad korban pertama kali ditemukan istrinya yang berinisial KD.

"Korban pertama kali ditemukan istrinya sendiri sudah dalam keadaan meninggal dunia di tempat kerjanya di dalam depot air isi ulang Kelurahan Gunung Ibul Barat, Prabumulih," ujarnya.

Endro mengungkapkan penemuan mayat korban bermula saat istri korban mencari keberadaan korban dengan bertanya kepada pemilik usaha air isi ulang, tempat korban bekerja. Namun pemilik usaha awalnya menjawab bahwa dirinya tidak mengetahui keberadaan korban.

"Kemudian saat itu, istri korban menceritakan bahwa korban sempat menghubunginya lewat WhatsApp dengan tulisan pamit. Atas dasar itulah, pemilik usaha curiga tempat usahanya dalam posisi dikunci. Lalu pemilik usaha didampingi istri korban dan kakak ipar korban mendobrak pintu samping dan kemudian ditemukan korban dengan posisi tergantung dan sudah meninggal," ungkapnya.

Kini, jasad korban sudah dibawa keluarga pulang. Keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasad korban.

"Saat ini jenazah korban sudah dimakamkan oleh keluarga, dan keluarga menerima atas tewasnya korban. Keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi," tutupnya.




(dai/dai)


Hide Ads