Pedagang Pernak-pernik Imlek di Lubuklinggau Keluhkan Sepi Pembeli

Sumatera Selatan

Pedagang Pernak-pernik Imlek di Lubuklinggau Keluhkan Sepi Pembeli

M Rizky Pratama - detikSumbagsel
Sabtu, 25 Jan 2025 22:41 WIB
Toko dupa di Lubuklinggau sepi pembeli jelang Imlek
Foto: Toko pernak-pernik Imlek dan alat sembahyang di Lubuklinggau sepi pembeli. (M Rizky Pratama)
Lubuklinggau -

Perayaan Imlek hanya tinggal menghitung hari, namun toko-toko penjual dupa dan pernak-pernik Imlek di Kota Lubuklinggau masih sepi pembeli.

Salah satunya yakni toko dupa milik Ani yang berada di Jalan Bukit Kaba, Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Ani mengatakan untuk hari ini saja, pembeli yang datang ke tokonya yang membeli pernak-pernik Imlek dan perlengkapan sembahyang bisa dihitung jari.

"Ini sudah H-4 Imlek, namun toko masih sepi. Dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini yang paling sepi," katanya saat ditemui detikSumbagsel, Sabtu (25/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun jelang Imlek omset penjualan di tokonya meningkat, namun Ani mengatakan peningkatan tersebut tidak terlalu jauh dibandingkan dengan hari biasa.

"Biasanya yang dibeli pas mau Imlek itu perlengkapan sembahyang seperti dupa sama baju kertas yang nantinya dibakar setelah sembahyang. Sekarang ini dikit yang beli, mungkin karena warga lebih memilih beli di sekitar vihara pas H-1 Imlek," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Ani memperkirakan sepinya pembeli perlengkapan Imlek di Lubuklinggau karena kebanyakan warga yang merayakan Imlek lebih memilih jalan-jalan keluar kota dibandingkan merayakan di tempat sendiri.

"Mereka juga jarang open house dan lebih memilih keluar kota. Sama di Lubuklinggau ini penganut agama Buddha juga sedikit dibandingkan dengan daerah lain yang besar seperti Palembang. Ditambah, di sini juga sudah mulai banyak yang buka toko dupa jadi warga kadang beli di tempat lain," ungkapnya.

Sama halnya dengan toko dupa milik Cani yang berada di Jalan Bukit Sulap, Kelurahan Wira Karya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Ia mengaku jumlah pembeli aksesoris dan alat sembahyang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

"Hari ini ada sekitar belasan orang yang beli. Mereka rata-rata beli garu (dupa) sama baju kertas. Kalau tahun kemarin itu sangat ramai yang beli. Tahun ini tidak serame kayak tahun kemarin. Tapi lumayan la kalo dibandingkan dengan hari-hari biasa. Mungkin karena lagi hujan terus jadi dikit yang datang," tuturnya.




(dai/dai)


Hide Ads