Sempat beberapa kali gagal panen di akhir tahun 2024 akibat musim kemarau panjang dan serangan hama, petani di Lubuklinggau kali ini yakin panen padi kali ini akan berhasil di awal tahun 2025.
Salah satu petani padi di Kelurahan Taba Jemekeh, Duhanan, mengatakan sebelumnya dia mengalami gagal panen pada Oktober 2024. Saat itu, serangan hama cukup parah hingga dia harus mengeluarkan biaya lebih untuk pupuk serta pestisida.
"Kemarin itu kena serang walang sangit, gara-gara itu saya sampai empat kali nyemprot pestisida baru aman. Kalau 1-2 kali itu belum aman jadi harus 4 kali baru aman. Tapi jadinya banyak ngeluarin biaya dan hasilnya kurang juga kemarin," katanya saat ditemui detikSumbagsel, Jumat (24/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pupuknya juga lagi mahal dan kita juga enggak beli yang subsidi. Kita beli yang biasa jadi biaya agak besar," sambungnya.
Duhanan menjelaskan sawah seluas seperempat hektare miliknya bisa menghasilkan sebanyak 12 karung padi saat panen normal.
"Untuk 12 karung itu beratnya sekitar 1 ton kalo panennya berhasil. Kalau tidak ya dapatnya 6 karung saja seperti tahun kemarin," ungkapnya.
Melihat kondisi tanaman padinya yang sudah berusia 10 minggu ini, Duhanan optimis panen padi di sawah miliknya kali ini akan berhasil. Oleh karena itu ia melakukan penjagaan maksimal untuk menjaga tanaman padinya dari serangan hama burung serta cuaca buruk jelang panen.
"Perkiraan nanti panennya normal, mungkin bisa dapat 12 karung. Tapi jelang panen ini kendalanya hama burung sama hujan deras dan angin kencang yang takutnya bisa banjir dan merusak padi nya. Jadi sekarang ini lagi fokus ngejaga sawah sampai panen nanti," jelasnya.
Terpisah, petani di Kelurahan Talang Bandung, Jamari, mengatakan dia yakin panen padi di sawah seluas seperempat hektare miliknya akan berhasil pada awal tahun ini.
"Bulan depan ini sudah panen, kalau dilihat mungkin bakal berhasil panen ini. Kalau panen kemarin bisa dikatakan berhasil, tapi tidak maksimal. Mudah-mudahan bukan depan akan maksimal panennya," ungkapnya.
Jamari mengaku untuk pengamanan di sawahnya masih seperti kemarin yakni menggunakan pestisida dan keprak kaleng (kaleng isi batu).
"Masih seperti kemarin, kita fokus nyemprot pestisida sama masang keprak kaleng untuk ngusir hama burung. Kalo panen nanti berhasil mungkin bisa dapat 1 ton," tuturnya.
(des/des)