Sebanyak 14.160 rumah warga Bandar Lampung terdampak banjir. Data tersebut dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung.
Namun data tersebut dibantah oleh Wakil Wali Kota Bandar Lampung Deddy Amarullah saat mengunjungi Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan pada Senin (20/1/2025).
"Persisnya saya belum tahu, tapi insyaAllah 3.000-an untuk seluruh Bandar Lampung, tapi kalau Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan ada 1.900 kepala keluarga," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal dari data yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung tercatat sebanyak 11.223 warga di 16 kecamatan se-kota Bandar Lampung terdampak banjir. Sementara untuk total rumah yang terdampak sebanyak 14.160.
Adapun upaya Pemerintah Kota Bandar Lampung pasca banjir melanda yakni melakukan rehabilitasi sungai akibat pendangkalan.
"Upaya yang akan dilakukan tadi sudah berkoordinasi ke Pj Gubernur Lampung dengan melakukan rehabilitasi sungai, lalu ada pendangkalan yang menjadi keruh, dan kemudian masalah rehabilitasi lainnya yang roboh nanti akan dibantu dengan pusat, tapi kami di daerah juga terus membantu di lapangan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan ada ribuan rumah warga terdampak banjir. Jumlah itu merupakan hasil dari perhitungan sementara.
"Assesmennya sampai sekarang belum final dikirimkan dari BPBD Kota Bandar Lampung. Kita masih menunggu assesmen, namun memang perhitungan sementara itu ya 13 ribu lebih," katanya kepada detikSumbagsel, Minggu (19/1/2025).
Rudy menjelaskan, rumah warga yang terdampak banjir didominasi di dua kecamatan yakni Kecamatan Panjang dan Kecamatan Teluk Betung Selatan.
"Kalau dari data assesmen teman-teman BPBD Kota ya 13 ribuan itu yang paling banyak di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang dan Kecamatan Teluk Betung Selatan seperti daerah Kota Karang, Pesawahan dan sekitarnya," jelasnya.
Menurut Rudy, banjir Bandar Lampung yang terjadi pada Jumat lalu merupakan tipikal banjir bandang air secara cepat datang dengan jumlah besar dan kemudian cepat surut.
"Jadi memang di Lampung ini banjir nya cepat sekali meluap namun nggak butuh waktu lama untuk surut. Tapi memang dampak kerusakan yang disebabkan cukup luas sehingga banyak rumah yang terdampak akibat peristiwa kemarin," ungkapnya.
Saat ini, pihaknya masih berfokus melakukan proses pembersihan dengan beberapa instansi terkait di titik-titik parah yang terdampak banjir.
"Masih melakukan pembersihan bersama masyarakat dan juga instansi pemerintah lainnya sampai saat ini," ujarnya.
(csb/csb)