Gencatan Senjata Israel-Gaza Sempat Tertunda karena Daftar Sandera

Internasional

Gencatan Senjata Israel-Gaza Sempat Tertunda karena Daftar Sandera

Haris Fadhil - detikSumbagsel
Minggu, 19 Jan 2025 18:18 WIB
Palestinians inspect a road, which was unearthed during a raid by Israeli forces, in the Fara camp for Palestinian refugees near Tubas in the north of the occupied West Bank on January 7, 2025. (Photo by Zain JAAFAR / AFP)
Foto: Ilustrasi suasana di Gaza, Palestina (AFP/ZAIN JAAFAR)
Gaza -

Israel menyerang Gaza setelah adanya kesepakatan gencatan senjata. Pihak Israel menyebut pihak Hamas tak kunjung memenuhi syarat gencatan senjata, yakni menyerahkan nama-nama sandera yang dibebaskan. Delapan orang tewas dalam serangan ini.

Dikutip detikNews dari Al-Jazeera dan AFP, gencatan senjata seharusnya berlaku Minggu (19/1) mulai pukul 08.30 waktu setempat. Namun, Israel masih meluncurkan serangan artileri dan serangan udara di Khan Younis selatan dan Nuseirat.

"Tentara Israel terus bersiap untuk pertahanan dan serangan dan tidak akan membiarkan keamanan penduduk Negara Israel dirugikan," jelas pihak Israel dalam keterangan resmi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam gencatan senjata yang disepakati lewat mediasi Mesir dan Qatar ini, Israel meminta agar Hamas memberikan nama-nama sandera yang rencananya dibebaskan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan militer agar gencatan senjata tidak dimulai sampai Israel menerima daftar sandera itu.

Hamas sendiri dikabarkan menyanggupi persyaratan itu dan berjanji memenuhinya. Namun, Hamas mengatakan masih ada kendala teknis sehingga sampai saat ini daftar itu belum dapat diserahkan.

ADVERTISEMENT

Rencananya, Hamas akan membebaskan tiga tawanan perempuan yang masih hidup sebagai ganti 95 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, yang ditahan di penjara Israel. Pertukaran akan dimulai setelah pukul 4 sore di hari pertama gencatan senjata.

Kendala teknis yang dimaksud Hamas adalah komunikasi fisik melalui utusan. Komunikasi ini bertujuan untuk menyetujui nama-nama dan lokasi para sandera. Mereka membutuhkan waktu lama karena masih ada pesawat militer Israel di atas mereka.

Pada akhirnya, Hamas memberikan daftar tersebut dan mengumumkannya melalui juru bicara sayap bersenjata Hamas Brigade Qassam, Abu Obeida.

"Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan, kami memutuskan untuk membebaskan hari ini Romi Gonen (24) Emily Damari (28) dan Doron Shtanbar Khair (31)," jelas Abu.

Serangan Israel ke Gaza ini telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 atau selama 15 bulan. Israel beralasan serangan ini bertujuan untuk menghabisi Hamas yang menyerang wilayah Israel dan menewaskan 1.200 orang.

Dalam serangan selama 15 bulan, sebanyak 46 ribu penduduk Gaza tewas. Sedangkan ratusan ribu orang mengalami luka-luka dan jutaan orang terpaksa mengungsi.




(des/des)


Hide Ads