Orang Kaya Borong Bunker Kiamat, Pakar Sebut Itu Sia-sia

Internasional

Orang Kaya Borong Bunker Kiamat, Pakar Sebut Itu Sia-sia

Fino Yurio Kristo - detikSumbagsel
Jumat, 27 Des 2024 13:20 WIB
The entrance to a top secret historic Danish nuclear bunker, that has been opened to the public for the first time, is seen near Oplev, Denmark, February 27, 2023. REUTERS/Tom Little
Mengintip bagian dalam bunker nuklir paling rahasia di Denmark/Foto: REUTERS/STAFF
Palembang -

Orang kaya berbondong-bondong membeli bunker karena takut terjadi perang nuklir. Namun pakar berpendapat apa yang mereka lakukan itu sia-sia.

Menurut pakar, tempat perlindungan semacam itu dinilai tidak lebih dari sekadar mekanisme pertahanan psikologis bagi orang kaya. Mereka ingin merasakan sedikit kendali di dunia yang tidak dapat diprediksi. Padahal dalam jangka panjang, bunker tidak dapat melindungi mereka.

Dikutip detikInet seperti dilaporkan Associated Press, bisnis bunker bernilai USD 137 juta pada tahun lalu dan diperkirakan tumbuh menjadi USD 175 juta pada akhir dekade ini. Namun tempat perlindungan itu lebih banyak mengatasi kecemasan dari realitas akibat nuklir. Bagaimanapun, pemiliknya pada akhirnya tetap harus merangkak keluar dari bunker dan menghadapi situasi mengerikan di permukaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bunker sebenarnya bukan alat untuk bertahan hidup dari perang nuklir, tetapi alat untuk memungkinkan populasi secara psikologis menanggung kemungkinan perang nuklir," jelas Alicia Sanders-Zakre dari International Campaign to Abolish Nuclear Weapons.

Sebab, radiasi setelah ledakan adalah imbas senjata nuklir yang sangat mengerikan. Bahkan mereka yang selamat takkan bisa lepas dari efek kesehatan yang berlangsung lama seperti yang terlihat di Chernobyl setelah reaktornya meleleh hampir 40 tahun silam. Itu belum memperhitungkan kelaparan, kehausan, dan hancurnya tatanan sosial.

ADVERTISEMENT

"Pada akhirnya, satu-satunya solusi untuk melindungi populasi dari perang nuklir adalah dengan menghilangkan senjata nuklir," tambahnya yang dikutip detikInet dari Futurism.

Terlepas dari janji yang dilontarkan oleh perusahaan-perusahaan dalam menghadapi kiamat, pakar nuklir Sam Lair mengatakan upaya semacam itu kemungkinan besar sia-sia.

"Bahkan jika di bencana nuklir mereka mungkin lebih dapat bertahan hidup, saya pikir akibatnya setelahnya akan lebih buruk daripada yang dipikirkan banyak orang," kata Lair, peneliti di James Martin Center for Nonproliferation Studies.

Meski begitu, persiapan menghadapi kiamat sudah hal yang lumrah di Amerika Serikat dan juga di beberapa negara lain. Misalnya di Swiss, di mana setiap penduduk dijamin mendapat tempat di bunker jika terjadi perang nuklir, pemerintah menginvestasikan ratusan juta Dolar untuk memperbarui sejumlah besar bunker peninggalan era Perang Dingin.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikInet dengan judul Bunker Kiamat Diborong Orang Kaya, Pakar: Sia-sia Saja.




(sun/mud)


Hide Ads