Volume sampah pada malam pergantian tahun baru 2025 di Kota Palembang meningkat 15 persen dari hari biasa. Sampah-sampah ini tersebar di beberapa titik keramaian di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Sampah-sampah ini tersebar di beberapa titik keramaian di Kota Palembang seperti di Beteng Kuto Besak (BKB), Jembatan Ampera, Masjid Agung, Kambang Iwak, Bundaran Air Mancur dan Jakabaring Sport City (JSC).
Sebagian besar sampah tersebut berupa sampah dari kembang api, rumah tangga, dan sisa hasil event yang di gelar Pemkot Palembang saat malam pergantian tahun baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Mustain mengatakan peningkatan volume sampah rutin terjadi di setiap malam pergantian tahun.
"Terkait sampah periode tahun baru terjadi lonjakan meski tidak bagitu signifikan," katanya, Rabu (1/1/2025).
Menurutnya, titik perayaan malam tahun baru yang dipusatkan di Benteng Kuto Besak menyumbang sampah terbanyak. Selain itu, penyumbang sampah terbesar yakni dari masyarakat yang merayakan tahun baru di Jembatan Ampera dan Bundaran JSC.
"Lonjakan sampah memang terjadi di pemusatan kegiatan masyarakat pada malam tahun baru. Tapi di sisi lain di pusat pertokoan dan lainnya jumlah volume tidak terjadi kenaikan," ujarnya.
Ada kenaikan jumlah volume sampah pascaperayaan malam pergantian tahun, tapi kenaikan tersebut tidak begitu signifikan sehingga masih dapat teratasi.
"Kenaikan volume sampah ini diperkirakan meningkat 10-15 persen dari hari biasanya," ungkapnya.
Dengan adanya peningkatan 10-15 persen, pihaknya pun total mengaku sampah ke TPA dan yang masuk ke TPA sekitar 900-1.000 ton per hari.
"Ada peningkatan saat petugas mengangkut sampah dan dibuang ke TPA. Rata-rata sampah yang diangkut sampah kembang api dan sampah sisa makanan sisa malam pergantian tahun," pungkasnya
(des/des)