Dalam hitungan jam, kita akan memasuki tahun 2025. Namun tahukah detikers, perayaan tahun baru pernah mundur barang satu detik.
Peristiwa itu terjadi saat tahun baru 2006, seperti dikutip detikNews pada Minggu, 25 Desember 2005. Rumus yang kita dapatkan, semenit ada 60 detik. Tapi tidak untuk Tahun Baru 2006.
Para ilmuwan memulai tahun 2006 dengan tambahan satu detik. Itu sebagai pengaruh dari perubahan rotasi bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nikmatilah malam tahun baru sedetik lebih lama," kata US National Institute of Standards and Technology dalam statemen-nya waktu itu.
"Silakan Anda membunyikan klakson lebih lama," sambungnya seperti dilansir ABC News Online, Minggu (25/12/2005).
Penyesuaian waktu itu dilakukan dengan menambahkan detik ekstra pada jam atom di seluruh dunia, berdasarkan Coordinated Universal Time (UTC) yang menjadi standar jam internasional. UTC bertepatan dengan musim dingin di London.
Jam-jam atom pada waktu itu akan terbaca 23:59:60 sebelum semuanya menunjuk ke angka 0. Penambahan satu detik dilakukan untuk menjaga keseragaman waktu dalam 0,9 detik waktu rotasi bumi, yang dapat berubah cepat atau melambat karena banyak faktor, termasuk gelombang lautan. Tambahan sedetik pernah dilakukan pada 30 Juni 1972, berdasarkan NIST, bagian dari Departemen Perdagangan AS.
Berdasarkan kamus Wikipedia, Waktu Atom Internasional atau Temps Atomique International (TAI) atau International Atomic Time adalah skala waktu yang sangat akurat dan stabil. Harga TAI diambil dengan menghitung harga rata-rata dari 200 jam atom di lebih dari 50 laboratorium nasional di seluruh dunia. TAI telah ada sejak tahun 1955, dan menjadi standar internasional yang mana digunakan sebagai dasar untuk UTC tanggal 1 Januari 1972.
Amerika Serikat adalah satu-satunya penyumbang terbesar ke penghitungan TAI, dengan jam-jam di National Institute of Standards and Technology dan United States Naval Observatory. Sedangkan Coordinated Universal Time (UTC) adalah dasar waktu legal di seluruh dunia, dan selalu berbeda dengan TAI sebanyak beberapa detik. Di pertengahan 2005, UTC ketinggalan di belakang TAI sebanyak 32 detik. Perbedaan ini disebabkan karena detik kabisat, yang secara periodik disisipkan ke dalam UTC karena sedikit pelambatan rotasi bumi.
Walaupun TAI itu sebenarnya skala waktu yang stabil, UTC memiliki diskontinuitas yang sengaja untuk mencegah pergeseran lebih dari 0.9 detik dari UT1, yang mana adalah skala waktu yang ditentukan oleh rotasi bumi. Secara kasar, matahari tengah hari - solar noon (saat di mana matahari berada tepat di atas) akan bergeser dari 12:00:00 tanpa perbaikan detik kabisat. UT1 dihitung oleh International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS). TAI awalnya ditentukan sehingga TAI = UT1 pada tanggal 1 Januari 1958.
(sun/mud)