Ciri-ciri Wanita Shalihah dalam Islam, Taat kepada Allah dan Bisa Jaga Pandangan

Ciri-ciri Wanita Shalihah dalam Islam, Taat kepada Allah dan Bisa Jaga Pandangan

Muhammad Febrianputra Jastin - detikSumbagsel
Minggu, 29 Des 2024 23:00 WIB
Muslim woman pray on hijab praying with Koran on mat indoors
Ilustrasi wanita muslim berdoa (Foto: Getty Images/iStockphoto/think4photop)
Palembang -

Menjadi wanita shalihah merupakan keinginan setiap wanita untuk meraih keberkahan di dunia dan akhirat. Wanita shalihah merupakan perhiasan terbaik bagi seorang laki-laki.

Dilansir Buku Mempersoalkan Wanita oleh Nazhat Afza dan Khurshid Ahmad, Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits:

"Dunia dan segala isinya adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salihah." (HR Muslim).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita shalihah adalah perhiasan terindah bagi suaminya, bagi anak-anaknya dan keluarganya. Di dalam Al-Qur'an dan hadits yang menjadi petunjuk bagi setiap muslim, dijelaskan ciri-ciri wanita shalihah dalam islam. Berikut detikSumbagsel rangkum informasinya.

Ciri-ciri Wanita Shalihah dalam Islam

Dilansir Buku Menjadi Wanita Shalihah & Mempesona oleh Ya'cub Chamidi, S.S, Farich Fiddaroin al-Mahdi dan Buku Wanita Idaman Surga oleh M. Khalilurrahman Al Mahfani, berikut ciri-ciri wanita shalihah dalam islam.

ADVERTISEMENT

1. Taat dan Bertakwa kepada Allah SWT

Ciri-ciri wanita shalihah yang pertama adalah taat dan bertaqwa kepada Allah SWT. Karena yang paling utama, tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah dan taat menuruti perintah Allah SWT. Disebutkan dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 34, Allah SWT berfirman:

فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ ۚ

Latin: As-ṣāliḥātu qānitatun ḥāfiẓātul-lighaybi bimā ḥafaẓa llāh.

Artinya: "Wanita (istri) salihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka."

2. Mampu Menjaga Salat Fardhu

Menjaga salat lima waktu merupakan kewajiban setiap muslim. Ternyata, salat lima waktu juga merupakan ciri-ciri wanita shalihah. Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

Latin: "Iza sallat al-mar'ah khamsahā wa ṣāmat shahrahā wa ḥafiẓat farjahā wa aṭā'at zawjahā qīla lahā: 'Udkulī al-jannah min ayy abwābi al-jannah shi'ti.'"

Artinya: "Bila seorang istri menunaikan sholat lima waktu, berpuasa di Bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka ia akan dipersilakan; "Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu suka". (HR. Ahmad dan Thabrani dari Abdurrahman bin Auf).

3. Wanita yang Mematuhi Perintah Suaminya

Disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim bawah Rasulullah SAW bersabda: "Abu Nu'aim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda:

Ketika seorang wanita menunaikan salat 5 waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mematuhi suaminya, maka dia akan masuk surga dengan beberapa pintu yang dia inginkan." HR. al-Bukhari, al-Muwatta' dan Musnad Imam Ahmad.

Wanita yang shalihah adalah wanita yang taat kepada suaminya. Ketika seorang wanita mentaati suaminya dengan Ikhlas, maka ia telah mentaati perintah Allah SWT.

4. Mampu Menjaga Pandangannya

Disebutkan dalam Al-Qur'an Surah An-Nur ayat 31, bahwa ciri-ciri wanita shalihah salah satunya adalah mampu menjaga pandangannya.

وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Latin: Wa qul lil-mu'mināti yagḍuḍna min abṡārihinna wa yaḥfaẓna furūjahunna wa lā yubdīna zīnatahunna illā mā ẓahara minhā walyaḍribna bikhumurihinna 'alā juyūbihinn(a), wa lā yubdīna zīnatahunna illā libu'ūlatihinna au ābā'ihinna au abnā'ihinna au abnā'i bu'ūlatihinna au ikhwānihinna au banī ikhwānihinna au nisā'ihinna au mā malakat aimānuhunna awit-tābi'īna gairi ulil-irbati minar-rijāli awiṭ-ṭiflil-lażīna lam yaẓharū 'alā 'aurātin-nisā'(i), wa lā yaḍribna bi'arjulihinna liyu'lama mā yukhfīna min zīnatihinn(a), wa tūbū ilallāhi jamī'an ayyuhal-mu'minūna la'allakum tufliḥūn(a).

Artinya: Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan (sesama muslim), hamba sahaya yang mereka miliki, para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Hendaklah pula mereka tidak menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.

5. Jangan Berpakaian tapi Telanjang

Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

صِفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَاذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءُ كَاسِيَتُ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُوسُهُنَّ كَاسْنِئَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةِ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Latin: "Sifāni min ahlil nāri lam ārāhumā, qawmun maʿahum siyāṭun kaadhnāb al-baqari, yadribūna bihā an-nāsa wa nisa' kāsiyāt 'āriyāt mumīlāt mā'ilāt rūsuhunna kasni'ati al-bukhti al-mā'ilah, lā yadkhulna al-jannah wa lā yajidna rīḥahā, wa inna rīḥahā la-yujadu min masīratī kadhā wa kadhā."

Artinya: Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah kulihat. Pertama, sekelompok yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyiksa orang lain. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi sebenarnya mereka telanjang. Kepala mereka seperti punuk unta dan berlenggak- lenggok. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, padahal wangi surga bisa tercium dari jarak sekian (HR. Muslim).

Dan tanda-tanda yang disebutkan di dalam hadits ini sudah mulai nampak zaman sekarang. Hendaknya seorang wanita shalihah menghindari cara berpakaian tapi seperti telanjang.

7. Memiliki Sifat Sabar

Seorang wanita yang shalihah pastinya memiliki sifat sabar. Sikap sabar bukan hanya diam dan bertopang dagu, melainkan suatu tekad yang disertai usaha keras untuk mendapatkannya serta bertawaklal ketika tidak berhasil. Disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 153:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Latin: yâ ayyuhalladzîna âmanusta'înû bish-shabri wash-shalâh, innallâha ma'ash-shâbirîn.

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

8. Menghindari Sifat Tabarruj

Tabarruj artinya berlebih-lebihan. Yang dimaksud dengan berlebih-lebihan adalah berbusana dan bermake up secara berlebihan di depan orang lain, menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya yang bisa menimbulkan syahwat laki-laki.

Tabarruj haram bagi wanita shalihah, karena menimbulkan fitnah, mengundang bahaya, merangsang dan memicu murka Allah SWT. Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an Surah An-Nur ayat 31:

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

Latin: "Wa laa yubdīna zīnatahunnā illā mā zhahara minhā"

Artinya: "Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya."

8. Rajin Membaca Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur'an diturunkan sebagai pedoman hidup dan berpahala ketika dibaca.

Hendaknya seorang wanita shalihah membaca dan mempelajari isi Al-Qur'an agar bisa menambah ilmu dan pengetahuan sekaligus membaca Al-Qur'an juga berarti berzikir kepada Allah SWT dan membuat hati tenang. Disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Ra'd ayat 28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Latin: Alladhīna āmanū wa taṭma'innu qulūbuhum bi dhikrillāh, alā bi dhikrillāh taṭma'innu qulūb

Artinya: Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

9. Ridha terhadap Qadha dan Qadar Allah

Qadha dan Qadar adalah ketentuan dari Allah SWT yang berlaku setiap hambanya. Qadha dan Qadar meliputi ketentuan baik dan ketentuan buruk. Definisi baik dan buruk terhadap sesuatu terkadang berbeda dengan pandangan Allah SWT. Seperti yang disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 216:

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ .

Latin: Wa 'asa an takrahoo shay'an wa huwa khayrun lakum, wa 'asa an tuhibboo shay'an wa huwa sharrun lakum, wallāhu ya'lamu wa antum lā ta'lamūn.

Artinya: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

10. Meninggalkan Larangan Allah SWT

Setiap sesuatu yang ktia lakukan di muka bumi ini pasti dilihat dan diketahui oleh Allah. Mengerjakan perintah Allah SWT merupakan kewajiban setiap muslim. Selain mengerjakan perintah Allah SWT, terdapat juga larangan yang harus ditinggalkan dan tidak boleh dikerjakan.

Seorang wanita shalihah harus yakin, setiap saat bahwa Allah selalu mengawasinya. Kapanpun dan dimanapun berada tidak bisa dari pengawasan Allah SWT. Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Hujarat ayat 13:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَكُمْ

Latin: Inna akramakum 'inda Allāhi atqākum.

Artinya: Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.

demikian informasi tentang ciri-ciri wanita shalihah dalam islam. semoga bermanfaat ya!

Artikel ini ditulis oleh Muhammad Febrianputra Jastin, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads