20 Tahun Tsunami Aceh 26 Desember, Berikut Sejarah dan Agenda Peringatan

Putri Fadyla - detikSumbagsel
Senin, 23 Des 2024 19:01 WIB
Pameran foto peringati 20 tahun tsunami Aceh. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Palembang -

Tanggal 26 Desember merupakan tanggal penting pengingat salah satu bencana terbesar yang pernah terjadi di Indonesia, yaitu tsunami Aceh 26 Desember 2004. Tahun 2024 ini menjadi peringatan ke-20 tahun tsunami Aceh.

Terjadi sehari setelah perayaan Natal, setiap tahunnya tanggal ini menjadi peringatan yang selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia, terutama Aceh. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang dan mengedukasi masyarakat untuk selalu siaga terhadap bencana.

Sebelum Tsunami terjadi, gempa bumi dengan Magnitudo (M) 9,3 Skala Richter lebih dulu terjadi di Aceh pada saat itu. Bagaimana sejarahnya? Simak penjelasan mengenai Tsunami Aceh 26 Desember 2004 yang dirangkum detikSumbagsel berikut.

Sejarah Tsunami Aceh 26 Desember 2004

Dilansir dari situs Museum Tsunami Aceh, pada 26 Desember 2004 pukul 07.58 WIB gempa bumi melanda Aceh. Pusat gempa bumi sekitar 157 km Barat Meulaboh, kedalaman 30 km dengan Magnitudo 9,3 Skala Richter.

Gempa tersebut kemudian memicu terjadinya tsunami di sepanjang daratan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Bukan hanya Aceh, negara-negara lain seperti Sri Lanka, Thailand, dan India juga mengalami dampak yang sangat parah.

Dalam bencana tsunami Aceh, tercatat ada lebih dari 170.000 korban jiwa. Oleh karena itu, pemerintah membangun Museum Tsunami Aceh untuk mengenang korban, sekaligus tempat edukasi dan pusat evakuasi ketika bencana.

Dilansir dari Portal Literasi Sejarah Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana, getaran gempa yang memicu gelombang laut setinggi 30 meter yang menghancurkan pesisir pantai di sekitar Samudra. Bencana ini merupakan bagian dari bencana alam megathrust yang terjadi karena lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia.

Gelombang tsunami tersebut memiliki kecepatan hingga 800 km/jam. Dalam waktu kurang dari 20 menit, gelombang tsunami meluluhlantakkan daerah pesisir di Aceh. Banyaknya korban jiwa pada saat itu terjadi karena rendahnya kesiapsiagaan dan sistem peringatan dini tsunami, sehingga masyarakat tidak memiliki pengetahuan tentang tanda-tanda bencana.

Tsunami ini menjadi salah satu bencana dahsyat yang terjadi pada abad ke 21. Untuk mengenang peristiwa itu, pemerintah memperingati tanggal 26 Desember sebagai Hari Peringatan Tsunami Aceh.

Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

Dilansir dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, pada 20 Desember Disbudpar mengadakan malam renungan untuk mengingat peristiwa tersebut. Puncak peringatan 20 tahun tsunami Aceh akan dilaksanakan pada

· Hari/tanggal: Kamis, 26 Desember 2024

· Lokasi: Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

· Tema: Aceh Thanks The World, Beranjak Dari Masa Lalu Menuju Masa Depan Aceh Bersyariat

Masyarakat Aceh menyimpan memori yang mendalam terhadap bencana besar yang terjadi 20 tahun lalu. Memori-memori tersebut adalah pelajaran, ilmu, dan hidayah yang menjadi pembelajaran bagi masyarakat Aceh dan seluruh masyarakat Indonesia agar tetap waspada dan peduli terhadap potensi bencana.

Bukan hanya untuk mengenang korban yang telah gugur dalam bencana ini, peringatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya solidaritas, baik nasional maupun internasional dalam menghadapi bencana.

Dengan tema yang telah ditetapkan, pada acara puncak juga akan menghadirkan penampilan seni dan tausyiah yang dilakukan oleh para seniman Aceh. Tema ini diangkat menjadi pengingat dan penghargaan atas bantuan dunia yang membantu proses pemulihan Aceh pasca bencana.

Museum Tsunami Aceh

Bukan hanya melalui peringatan setiap tahun, upaya mengenang peristiwa Tsunami Aceh juga dilakukan dengan mendirikan Museum Tsunami Aceh. Museum ini menjadi pengingat simbolis gempa dan tsunami Aceh, sekaligus sebagai pusat pendidikan dan penampungan bencana darurat jika terkena tsunami lagi.

Dilansir laman Museum Tsunami Aceh, lokasi museum ini berada di Banda Aceh, Aceh, Indonesia. Museum ini dirancang oleh Ridwan Kamil dan berdiri secara resmi pada Februari 2008.

Lokasi lengkap museum ini, yakni di Jalan Sultan Iskandar Muda No 3, Gampong Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Masjid Raya Baiturrahman.

Nah, itulah sejarah Tsunami Aceh 2004 beserta agenda acara peringatannya. Semoga peringatan ini mengingatkan kita bahwa pentingnya untuk bersiaga atas segala bencana yang mungkin terjadi.



Simak Video "Video: Cerita JK Kenang Tragedi Tsunami Aceh 20 Tahun Silam"

(des/des)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork