Hari Natal diperingati pada 25 Desember setiap tahunnya oleh pemeluk agama Kristen dan Katolik. Untuk menyambut Hari Natal tersebut, rangkaian sudah dilakukan sejak memasuki minggu pertama bulan Desember.
Saat Malam Natal pada 24 Desember ada tradisi atau perayaan yang dilaksanakan. Tradisi tersebut disebut dengan Christmas Eve.
Lantas apa itu Christmas Eve? Berikut penjelasan yang dirangkum oleh detikSumbagsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Christmas Eve atau Malam Natal?
Dikutip dari Cambridge Dictionary, Christmas Eve berarti hari sebelum Natal tiba, 24 Desember. Di Indonesia, Christmas Eve bisa disebut dengan Malam Natal yang menandai puncak masa Adven sebelum Natal.
Natal dirayakan sebagai tradisi yang dimulai pada 24 Desember, yakni Christmas Eve. Kebiasaan ini dimulai pada jam 6 sore dan berasal dari cara orang Yahudi menghitung waktu.
Seperti yang dituliskan Moses, "Suatu petang dan suatu pagi adalah hari yang pertama." Oleh karena itu, Malam Natal adalah tradisi untuk menantikan Natal dengan harapan sebelum perayaan sesungguhnya.
Sejarah Christmas Eve atau Malam Natal
Terdapat banyak tradisi pada malam Natal berdasarkan dengan liturgi Kristen yang dimulai saat matahari mulai terbenam. Dilansir dari Britannica dan Kisah Penciptaan dalam Kitab Kejadian, Christmas Eve dimulai pada malam hari dan berakhir pada pagi hari.
Christmas Eve menjadi penanda berakhirnya musim Adven yang dimulai pada 30 November. Pada malam Natal ini, para gembala di luar Betlehem melihat bintang terang di langit yang menandakan kelahiran Yesus Kristus.
Dilansir dari laman Why Christmas, biasanya gereja-gereja akan menggelar kebaktian mulai dari hari Minggu keempat sebelum Natal. Di Eropa bahkan ada keyakinan bahwa hewan-hewan dapat berbicara saat tengah malam di Malam Natal.
Selain secara kristiani, Christmas Eve atau Malam Natal juga berkaitan dengan kepercayaan pangan dan supernatural. Orang yang sudah meninggal di Skandinavia dipercaya akan mengunjungi rumahnya pada Malam Natal.
Oleh karena itu, saat mendekati Malam Natal mereka akan merapikan rumah, menyalakan lilin, dan meninggalkan makanan untuk mereka yang datang dan membersihkan kursi dari debu. Pagi harinya mereka akan memeriksa kursi-kursi. Apabila ada kotoran maka diyakini bahwa kerabat yang sudah meninggal benar-benar datang untuk berkunjung.
Malam Natal menjadi momen bagi kelahiran juru selamat Yesus Kristus yang disucikan. Momen ini diiringi perayaan dan ibadah untuk merayakannya, berkumpul dengan keluarga, mendekorasi pohon Natal, membungkus kado, hingga menikmati film dan lagu-lagu bertema Natal.
Tradisi Christmas Eve atau Malam Natal
Dilansir dari laman Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, beberapa kegiatan perayaan Malam Natal yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Kebaktian Gereja
Malam Natal biasanya dimulai dengan melakukan kebaktian gereja dan merayakan ibadah Malam Natal. Biasanya gereja akan dihiasi dengan lilin, lampu, cabang pohon evergreen dan poinsettias merah. Acara yang dilakukan berfokus pada momen kelahiran Yesus dan lagu-lagu Natal.
2. Minum Bersama
Saat Natal, ada minuman yang menjadi khas dari perayaan Natal, nama minum itu adalah eggnog yang sangat identik dengan malam Natal. Eggnog adalah minuman dari campuran krim, gula, susu, telur kocok, dan brendi.
3. Cerita tentang Santa Claus
Cerita Santa Claus menjadi cerita favorit anak-anak saat menjelang Natal. Mereka menantikan kehadiran sang Santa untuk mendapat sebuah hadiah. Biasanya mereka akan menggantung stocking atau kaus kaki merah untuk menyambut Santa Claus.
4. Pembacaan Alkitab
Selain cerita Santa Claus, biasanya akan dibacakan juga cerita kelahiran Yesus Kristus dari Alkitab. Kisah-kisah ini dibaca dari Injil Lukas dan Matius.
Selain keempat tradisi di atas, tradisi malam Natal atau Christmas Eve juga diisi dengan kegiatan bersama keluarga untuk saling mendekatkan diri. Kegiatan tersebut bisa berupa mendekorasi pohon Natal, bertukar kado, menyanyikan lagu Natal bersama, serta refleksi dan berdoa.
Nah itulah penjelasan mengenai Malam Natal atau dikenal dengan Christmas Eve. Semoga bermanfaat ya detikers!
Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta Program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)