Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Polres Lubuklinggau perketat keamanan dengan mendirikan lima pos penjaga serta menurunkan 369 personel. Semua itu dilakukan untuk mengantisipasi peredaran narkoba dan miras yang marak terjadi saat Nataru.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana menjelaskan lima pos yang akan didirikan terdiri dari tiga pos pengamanan (Pospam) dan 2 pos pelayanan (Posyan), yang disebar di perbatasan maupun di tempat keramaian Kota Lubuklinggau.
"Untuk tiga Pospam ini akan ditempatkan di daerah perbatasan seperti Simpang Periuk, Petanang, dan Watas. Sedangkan dua Posyan lagi terdapat di tempat keramaian meliputi pasar dan di depan Mall Lippo," kata AKBP Bobby saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (20/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobby membeberkan fungsi pos tersebut untuk meningkatkan keamanan dalam mengantisipasi penyalahgunaan dan peredaran narkotika serta minuman keras, yang kerap meningkat saat Nataru.
"Selain antisipasi narkoba dan miras, kita juga akan melaksanakan kegiatan antisipasi terkait kerawanan kamtibmas lainnya seperti pencurian, curanmor, penodongan dan penjambretan. Selain itu, personel yang berjaga di Pospam dan Posyan juga ditugaskan untuk mengatur kelancaran lalu lintas saat malam tahun baru nanti," terangnya.
Kemudian, kata Bobby, Polres Lubuklinggau juga akan menurunkan 369 personel. Nantinya, polisi akan dibantu TNI, Pol PP, Damkar, dan dinas terkait lainnya.
"Dalam pengamanan Nataru ini kita melibatkan seluruh personel daripada Polres Lubuklinggau sejumlah 369 personel, serta akan dibantu oleh dinas lainnya dalam proses kegiatan pengamanan Operasi Lilin Musi 2024. Ini kita terjunkan ke lapangan semua untuk mengantisipasi segala bentuk gangguan Kamtibmas," ungkapnya.
Bobby mengungkapkan khusus untuk pelaksanaan Natal, pihaknya akan menempatkan personel di sejumlah gereja yang akan melaksanakan kegiatan ibadah. Terutama di Kecamatan Lubuklinggau Timur yang terdapat banyak gereja.
"Ada empat gereja yang memang gereja besar dan itu akan banyak nanti jemaah yang hadir di sana, sehingga kita menurunkan minimal 10 personel di tiap gereja. Sebelum pelaksanaan Natal dimulai, juga kita akan lakukan sterilisasi di sekeliling dan di dalam gereja agar jangan sampai ada barang mencurigakan," imbuhnya.
Bobby juga melarang pesta kembang api yang hulu ledaknya besar. Pihaknya juga melarang pesta dengan orgen tunggal saat larut malam, karena bisa menjadi ajang pesta narkoba dan miras.
"Untuk petasan itu diperbolehkan apabila masih dengan hulu ledak kecil dan masih dalam koridor tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Kalau intensitasnya yang besar dan mengganggu pasti akan kita imbau juga," tuturnya.
"Kalo orgen tunggal itu masih berlaku juga aturan itu. Kalau kegiatannya sudah sampai malam hari itu tidak kita berikan izin. Karena orgen itu pastinya nanti akan menimbulkan kerawanan baru, itu yang akan kita antisipasi dan kita larang nanti," tegasnya.
(sun/des)