Teks Amanat Menteri PPPA untuk Upacara Hari Ibu 2024, Cek di Sini!

Teks Amanat Menteri PPPA untuk Upacara Hari Ibu 2024, Cek di Sini!

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Kamis, 19 Des 2024 23:00 WIB
ilustrasi Hari Ibu
Ilustrasi hari ibu (Foto: Freepik/@starline)
Palembang -

Peringatan Hari Ibu (PHI) diadakan upacara bendera pada Minggu, 22 Desember 2024. Dalam agenda tersebut dilakukan pembacaan amanat dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI terkait Hari Ibu 2024.

Amanat Menteri PPPA merupakan bagian dari susunan acara pada upacara bendera Hari Ibu 2024. Inspektur atau pemimpin upacara mewakili Menteri PPPA akan membacakan teks amanat yang tertuang dalam Panduan PHI 96 Tahun 2024.

Berikut ini isi amanat Menteri PPPA untuk upacara bendera Hari Ibu 2024 beserta link unduh panduan peringatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teks Amanat Menteri PPPA untuk Hari Ibu 2024

Hari Ibu 2024 mengusung tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya untuk Indonesia Emas 2045". Dilansir laman Kementerian PPPA, inilah bunyi amanat Menteri PPPA terkait peringatan Hari Ibu 2024.

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Selamat siang dan salam sejahterah
Salom, om swastiastu, namo buddhaya
Salam kebajikan dan tentunya salam sehat untuk kita semua

ADVERTISEMENT

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas rahmat dan karunia-Nya pada hari ini, tanggal 22 Desember 2024, kita melaksanakan peringatan Hari Ibu (PHI) ke-96, seraya mengenang betapa agung dan mulianya peran perempuan dalam membangun fondasi bangsa ini, dan mengingat betapa para pempuan Indonesia turu berjuang mewujudkan kemerdekaan dalam semangat pergerakan yang setara dan berkeadilan.

Hadirin peserta upacara yang saya hormati,

Bangsa ini dibangun dari pondasi perjuangan para perempuan yang tak pernah lekang semangatnya untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus.

Tak terbilang lagi pahlawan perempuan yang namanya tetap harum hingga kini dan menjadi inspirasi bagi kita semua. RA Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, Martha Christina Tiahahu, Rasuna Said, Laksamana Malahayati dan masih banyak lagi.

Salah satu titik penting perjuangan pergerakan perempuan di masa pra kemerdekaan dan menjadi tonggak sejarah tersendiri adalah ketika diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

Momentum bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai hari nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Sukarno, yang dinamakan Hari Ibu. Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan peringatan "Mother's Day" di beberapa negara dunia.

Perjuangan pergerakan perempuan ini membawa keyakinan baru bagi perempuan-perempuan Indonesia, bahwa pemenuhan hak dan kesetaraan akan mengantarkan mereka untuk dapat berjalan bersama-sama, serta menjemput kesempatan yang sama.

Bahwa ruang untuk berkontribusi adalah milik semua. Keyakinan ini tentunya sangat esensial bagi kemajuan Indonesia, karena perempuan mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia. Maka kemajuan perempuan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan akan menentukan pula kemajuan Indonesia.

Peserta upacara yang saya banggakan,

Para perempuan yang ikut terlibat aktif dalam perjuangan dan pergerakan, adalah inspirasi bagi kita semua. Para perempuan ini telah mampu berperan mengubah tatanan kehidupan menjadi lebih baik. Ikuti mencipta, membentuk sejarah, dan peradaban manusia ke arah yang lebih bertata nilai, berkeadilan, humanis dalam tatanan politik, ekonomi, sosial, budaya bahkan teologi.

Perjalanan panjang selama 96 tahun sejak Kongres Perempuan Indonesia Pertama, telah mengantarkan berbagai buah baik bagi perempuan. Kesempatan mengenyam di bangku sekolah, pulang bekerja, perempuan berpolitik, merupakan kabar baik.

Melalui peringatan Hari IBu inilah, kita kembali diingatkan akan pentingnya peran perempuan dalam mencapai tujuan-tujuan bangsa. Di era kekinian, peringatan Hari Ibu diharapkan dapat mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus bangsa, agar mempertebal tekad dan semangat untuk bersama-sama melanjutkan dan mengisi pembangunan dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan.

Peserta upacara yang berbahagia,

Dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan sesuai arahan presiden melalui Astacita, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) merencakanan tiga program prioritas dalam lima tahun ke depan. Pertama, Ruang Bersama Indonesia (RBI), kedua perluasan fungsi cal center SAPA 129 dan ketia satu data gender dan anak berbasis desa.

Ruang Belajar Indonesia (RBI) sebagai program unggulah KemenPPPA, akan kami jadikan sebagai ruang praktek demokrasi nilai-nilai kesetaraan dan keadilan gender guna meningkatkan kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan anak di desa/kelurahan seluruh Indonesia.

RBI merupakan kelanjutan dan pengemabngan dari desa/kelurahan ramah perempuan dan peduli anak yang telah menjadi prioritas KemenPPPA sebelumnya dan akan dikembangkan lebih luas melalui kolaborasi lintas lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.

Hal ini kita perlukan mengingat Indonesia tak hanya menghadapi tantangan bonus demografi, namun ada potensi krisis energi dan krisis pangan, potensi perang dunia dan banyak tantangan lainnya. Maka kita perlu terus memperkuat persatuan dan kesatuan agar Indonesia terus bisa bertahan dan tumbuh menjadi bangsa besar.

Dalam peringatan Hari Ibu ini, maka kita terus saling mengajak, mengingatkan dan menyemangati rasa kebangsaan kita. Karen Proklamasi 79 tahun lalu adalah perjuangan berat leluhur kita usai ratusan tahun hidup dalam kolonialisme. Karenanya, pikiran dan sikap kita juga harus teguh dan konsisten meneruskan konsesnsus kebangsaaan kita yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.

Peserta upacara sekalian,

Kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan dan laki-laki memang sudah dijamin sejak awal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Hal ini juga sesuai dengan target yang harus dicapai dalam tujuan pembangunan nasional, baik jangka menengah dan jangka panjang, maupun tujuan pembangunan berkelanjutan sampai dengan tahun 2030.

Maka, dengan mempertimbangkan komitmen bangsa, dan isu-isu prioritas hingga saat ini, PHI ke-96 tahun 2024 mengangkat tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045."

Momentum peringatan Hari Ibu sebaiknya juga dijadikan momentum untuk bersatu mencapai Indonesia yang maju melalui prinsip "equal partnership". Prinsip ini mencerminkan bagaimana perempuan Indonesia berjalan beriringan dengan laki-laki untuk bersama-sama berperan membangun bangsa.

Pergerakan perempuan dalam pembangunan, tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah, akademisi, profesional, dunia usaha, media massa, maupun masyarakat.

Peringatan Hari Ibu adalah milik kita semua. Sebagai anak, istri, ibu maupun teman seperjuangan yang tidak lelah menjadi arti dimanapun berada. Untuk itu, saya mengucapkan selamat Hari Ibu ke-96 tahun 2024, khususnya untuk seluruh perempuan Indonesia.

Mari terus berkarya menjadi sosok mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri, sehingga bisa menjadi kekuatan yang besar mensejahterakan semua.

Perempuan berdaya, anak terlindungi menuju Indonesia Emas 2045.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Om shanti shanti shanti om
Namo buddhaya

Untuk mendapatkan naskah atau teks amanat tersebut, detikers hanya perlu mengunjungi link yang disediakan KemenPPPA. Berikut ini aksesnya:

- Link Unduh Teks Doa Upacara Hari Ibu 2024

Demikian teks amanat Menteri PPPA untuk upacara Hari Ibu 2024 yang dirilis KemenPPPA. Semoga bermanfaat.




(csb/csb)


Hide Ads