Bahasa Palembang sering dipakai sebagai alat komunikasi sehari-hari masyarakat Palembang dan sekitarnya. Tetapi, apakah detikers tau ciri-ciri bahasa Palembang lengkap Contohnya?
Bahasa Palembang memiliki dua tingkatan, yaitu bahasa Palembang halus dan bahasa Palembang sehari-hari atau sari-sari. Bahasa Palembang halus dipakai pada zaman kerajaan dan menurut sejarahnya raja-raja Palembang berasal dari kerajaan Jawa yang membuat banyak persamaan dengan kata-kata dalam Bahasa Jawa.
Bahasa Palembang sehari-hari merupakan bahasa umum digunakan seluruh masyarakat. Penasaran dengan ciri-ciri Bahasa Palembang lengkap contohnya? Berikut informasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-ciri Bahasa Palembang Lengkap dengan Contohnya
Dilansir dari jurnal UIN Raden Fatah Palembang, berikut ciri-ciri bahasa Palembang yang digunakan sehari-hari.
1. Huruf 'R' dalam bahasa Palembang sari-sari tidak diucapkan dengan getaran keras, cukup dengan getaran ringan saja, seperti bunyi huruf 'ghain' dalam aksara Arab 26.
2. Terdapat beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang berakhiran huruf A diakhirnya diganti berubah menjadi huruf O dalam bahasa Palembang sehari-hari. Contohnya dia menjadi dio, kemana menjadi ke mano dan lainnya.
3. Bahasa Palembang sehari-hari digunakan apabila salah satu dari penutur adalah wong jabo (orang luar atau orang kebanyakan).
4. Masyarakat setempat sekarang mayoritas hanya menggunakan bahasa pasaran atau sehari-hari, karena bahasa sehari-hari lebih mudah digunakan dari pada bahasa Palembang halus.
5. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan bahasa Palembang sari-sari dan bahasa Indonesia.
Struktur Bahasa Palembang
Dilansir e-book Struktur Bahasa Melayu Palembang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut aturan dalam penggunaan bahasa Palembang lengkap contohnya.
1. Awalan
Dalam bahasa Palembang, memiliki beberapa awalan yang digabungkan dalam suatu kata. Awalan terdiri dari n-, be-, te- dan se-. Selain awalan dan akhiran terdapat juga ciri-ciri bahasa Palembang jika melihat dari kata, seperti kata benda, kata ganti, kata kerja dan kata sifat.
· Awalan n- dalam kata seperti "ngaduk" dari kata awal mengaduk.
· Awalan be- seperti dalam seperti kata "bejalan" dari kata awal jalan.
· Awalan te- dalam kata seperti "temakan" dari kata awal makan.
· Awalan se- dalam kata seperti "sebesak" dari kata awal besar.
2. Akhiran
Selain awalan, terdapat imbuhan yang dipakai dalam akhiran. Akhiran terdiri dari -an, -ke, -i, dan -nyo.
· Akhiran -an dipakai dalam kata seperti "gawean" dari kata awal gawe yang artinya kerja.
· Akhiran -ke dipakai dalam kata seperti "jualke" dari kata awal jual.
· Akhiran -i dipakai dalam kata seperti "tulisi" dari kata awal tulis.
· Akhiran -nyo dipakai dalam kata seperti "keciknyo" dari kata awal kecil.
3. Kata Benda
Kata benda yang dimaksud adalah kata nominal, seperti contoh "duo ikok anak" yang artinya dua orang anak. Pemakaian kata ikok sebagai penunjuk satuan berlaku untuk umum.
4. Kata Ganti
Kata ganti yang dimaksud adalah kata ganti mandiri, seperti contoh "aku dewek" yang artinya aku sendiri. Penggunaan kata dewek artinya sendiri dan dewekan yang artinya sendirian.
5. Kata Kerja
Kata kerja adalah kata adjektif yang dapat didahului oleh kata pacak yang artinya dapat dan bole yang artinya boleh. Seperti contoh "dio pacak makan nasi keghas tu" yang artinya dia dapat makan nasi keras itu.
6. Kata Sifat
Kata sifat adalah kata adjektif yang dapat didahului oleh kata lebih yang artinya lebih dan nian yang artinya sangat. Seperti contoh "puti nian" yang artinya putih sangat.
Contoh Percakapan Bahasa Palembang dan Artinya
A: Apo kabar, Put? (Apa kabar, Put?)
B: Baik, kabar kau cak mano? (Baik, bagaimana kabarmu?)
A: Baik jugo (baik juga)
A: Kau nak kemano ni? (Kamu mau pergi ke mana?)
B: Aku nak beli pempek, nak melok dak? (Aku mau beli pempek, mau ikut?)
A: Payo (Ayo)
Demikian informasi tentang ciri-ciri bahasa Palembang lengkap dengan contohnya. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Muhammad Febrianputra Jastin, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(des/des)