Nelayan Asal Bangka Selamat Usai Terombang-ambing di Laut India

Bangka Belitung

Nelayan Asal Bangka Selamat Usai Terombang-ambing di Laut India

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Minggu, 15 Des 2024 20:30 WIB
Nelayan asal Bangka Rival (Jaket Hitam) saat penjemputan di Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
Nelayan asal Bangka Rival (Jaket Hitam) saat penjemputan di Bandara Depati Amir Pangkalpinang. (Foto: Istimewa/ Sumber Haris)
Bangka -

Nelayan asal Kabupaten Bangka, Bangka Belitung (Babel) bernama Rival Sudia (21) selamat usia terombang-ambing di laut lepas di Samudra India. Diketahui WNI asal Bangka ini bekerja sebagai nelayan di kapal Vietnam.

Rival merupakan warga asal Desa Bukit Layang, Kecamatan Bakam. Ia sempat terombang-ambing di laut lepas selama 24 jam lebih usai terjatuh dari kapal Vietnam tempatnya bekerja.

"Info dari dia tadi, yang bersangkutan sempat terombang-ambing di laut lepas sampai 24 jam. Hingga akhirnya ditemukan atau diselamatkan oleh nelayan yang melintas," jelas Penjabat (Pj) Bupati Bangka Muhammad Haris dikonfirmasi detikSumbagsel, Minggu (15/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haris mengatakan, Rival saat ini telah berkumpul dengan keluarganya di Bangka. Ia menyebut ikut menjemput kepulangan Rival di Bandara Depati Amir, Kota Pangkalpinang, Minggu pagi.

"Dari Iran, alhamdulillah dipulangkan ke Indonesia dan tadi pagi sampai di Bangka," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan, kronologi singkat Rival terjatuh dari kapal Vietnam atau tangkap ikan di lautan India tersebut. Kata Haris, korban terjatuh setelah kapalnya dihantam ombak besar.

"Terjatuh saat bekerja, kemudian terombang-ambing di laut lepas," singkatnya.

Beruntung, saat kejadian korban mengenakan baju keselamatan kerja atau lift jacket. Hingga akhirnya ia ditemukan oleh nelayan Pakistan usai terombang-ambing 24 jam, yang melintas di kawasan tersebut.

Setelah berhasil diselamatkan, Rival sempat ikut kapal tersebut berlayar selama dua pekan. Lalu, baru diantarkan ke Pelabuhan Iran, dan dijemput oleh pihak KBRI yang di Iran.

"Dibantu oleh kapal orang Pakistan kemudian dibawa ke Iran," katanya.

Setelah bertemu dengan pihak KBRI di Iran, korban kemudian dibelikan tiket dan dipulangkan ke Indonesia.




(csb/csb)


Hide Ads