APHI Sebut Infrastruktur Jadi Akar Masalah Karhutla di Sumsel

APHI Sebut Infrastruktur Jadi Akar Masalah Karhutla di Sumsel

Putri Fadyla - detikSumbagsel
Sabtu, 14 Des 2024 12:00 WIB
Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia Iwan Setiawan
Foto: Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia Iwan Setiawan (Putri Fadyla)
Palembang -

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selalu menjadi perhatian utama di Sumatera Selatan, khususnya pada musim kemarau. Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Komisaris Daerah (Komda) Sumsel dan Lampung Iwan Setiawan menyebut akar dari masalah karhutla adalah infrastruktur.

"Sebetulnya masalah utama dari karhutla adalah infrastruktur. Orang-orang membakar hutan itu juga terpaksa karena infrastruktur tidak tersedia," katanya saat kegiatan kuliah umum di Universitas IBA Palembang pada Jumat (13/11/2024).

Iwan menyebut bahwa delapan bulan dalam setahun pemilik lahan yang ada di tanah basah atau tanah gambut tidak bisa mengelola lahannya karena tertutup air. Hal ini membuat petani hanya memiliki waktu empat bulan saat musim kemarau untuk mulai menanam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, hal ini juga membuat para petani harus melakukan percepatan untuk membuka lahan dan mulai menanam. Jika sudah melewati musim kemarau, air akan kembali naik yang membuat para petani gagal panen.

"Itu bukan karena kebiasaan, tetapi alam yang membuat petani seperti itu (membakar hutan). Oleh karena itu, kita perlu cara agar lahan-lahan seperti itu dibikin infrastrukturnya," jelas Iwan.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Sumsel memerlukan cara untuk melakukan penataan air di lahan-lahan gambut yang sering terendam air. Lahan tersebut juga memerlukan infrastruktur yang bisa membantu dan mendukung para petani agar dapat mengelola lahan mereka sepanjang tahun.

"Biar lahan itu bisa dikelola, ditanami dengan tanaman tahunan bukan musiman. Apabila sudah dikelola ya tidak akan terjadi kebakaran karena para petani tentu tidak akan membakar lahan yang sudah mereka tanami," ujarnya.

Iwan menjelaskan bahwa tidak ada petani yang akan membakar lahan yang sudah dikelola.

Oleh karena itu, baginya penting bagi pemerintah untuk menemukan solusi agar para petani dapat mengelola lahannya dengan maksimal di sepanjang tahun.

Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)


Hide Ads