.webp)
Seorang pria asal Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel) bernama Arinton (52) ditemukan tewas di kebun sawit miliknya. Diduga ia meninggal karena penyakit maag nya kambuh.
Arinton ditemukan tewas di kebun sawit miliknya di Dusun I, Desa Babat, Kecamatan STL Ulu Terawas, Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Rabu (11/12) sekitar pukul 20.00 WIB.
Kasi Humas Polres Musi Rawas AKP Herdiansyah mengatakan korban sebelumnya pergi mengecek kebun sawitnya pada pukul 13.00 WIB menggunakan motornya. Namun, korban tak kunjung pulang meski hari sudah gelap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketiga sudah magrib, keluarga korban pun merasa curiga lantaran korban tidak kunjung pulang ke rumah sehingga istri korban berinisial DN dan anaknya SS pun pergi menyusul korban ke kebun sawit tersebut," katanya, Kamis (12/12/2024).
Sekitar pukul 19.00 WIB, istri dan anak korban pun tiba di kebun sawit. Mereka mendapati korban sudah tergeletak dengan posisi telentang di tanah.
"Saat dicek, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Warga yang sudah berdatangan pun melaporkan kejadian tersebut ke perangkat Desa serta Polsek STL Ulu Terawas," jelasnya.
Kemudian personel Polsek STL Ulu Terawas bersama perangkat desa pun tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 21.00 WIB. Saat dievakuasi, korban ditemukan dengan posisi telentang dan memakai celana pendek warna hitam serta baju kaus warna biru.
"Saat korban dilakukan pemeriksaan luar dan tindakan medis lainnya di rumah duka di Desa Mataram, Kecamatan Tugumulyo, tidak ditemukan adanya bekas kekerasan pada tubuh korban," ungkapnya.
Dari keterangan istri korban, Arinton memiliki riwayat sakit maag. Sebelum berangkat ke kebun sawit, dia disebut tidak sempat makan. Istrinya juga mengatakan penyakit maag korban sering kambuh dan belakangan semakin parah.
"Untuk penyebab korban meninggal, diduga korban memiliki penyakit maag dan kambuh saat pergi ke kebun. Istri korban juga mengatakan korban belum sempat makan saat berangkat ke kebun," beber Herdiansyah.
Selain karena maag, keluarga juga menduga korban terkena angin duduk. Herdiansyah menjelaskan, karena korban sendirian di lokasi, tidak ada yang segera menolong.
"Keluarga korban menerima keadaan tersebut dengan ikhlas sehingga mereka menolak untuk dilakukan pemeriksaan mendalam atau visum terhadap jenazah tersebut," tutupnya.
(des/des)
