Kunker ke Palembang, Menag Nasaruddin Minta PTKIN Berani Transformasi-Evaluasi

Sumatera Selatan

Kunker ke Palembang, Menag Nasaruddin Minta PTKIN Berani Transformasi-Evaluasi

Putri Fadyla - detikSumbagsel
Selasa, 03 Des 2024 22:20 WIB
Menteri Agama, Nasaruddin Umar hadir dalam acara Launching PMB PTKIN 2025 di UIN Raden Fatah Palembang
Menteri Agama, Nasaruddin Umar hadir dalam acara Launching PMB PTKIN 2025 di UIN Raden Fatah Palembang (Foto:Putri Fadyla)
Palembang -

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) berani transformasi dan melakukan evaluasi. Hal itu diungkapkannya saat melakukan kunjungan kerja ke UIN Raden Fatah Palembang, Selasa (3/12/2024).

Kata Nasaruddin, sebelum merubah dunia, perubahan dimulai dari diri sendiri, dia pun menginginkan PTKIN untuk bertransformasi, baik dari sisi psikologis ataupun spiritual.

"Jadi dipenerimaan mahasiswa baru (PMB) ini kita juga ikut bertransformasi karena ini PMB menjadi starting point bagi mahasiswa baru untuk memasuki masa kematangan," katanya, dalam acara Launching PMB PTKIN 2025 di UIN Raden Patah Palembang pada Selasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umar menjelaskan bahwa PTKIN perlu evaluasi untuk lebih menyesuaikan pasar. Evaluasi dilakukan untuk mencari tahu apa saja yang sesuai dengan pasar yang ramai saat ini.

"Ya kita harus berorientasi pada pasar. Apa yang dibutuhkan saat ini dan apa yang diminati dimassa ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, Umar meminta kepada seluruh pihak yang terlibat di PTKIN untuk evaluasi, misalnya terkait program studi. Menurutnya PTKIN memiliki banyak program studi yang sudah usang dan sudah layak untuk diganti.

"Ada program studi yang sudah jenuh dan banyak alumninya menganggur. Nanti akhirnya tidak ada lagi yang mendaftar, makanya minta ditinjau lagi untuk melihat program studi mana yang banyak penggemarnya," jelasnya.

Dengan meninjau ulang akan diketahui mana program studi yang lulusannya banyak menganggur dan tidak lagi efektif. Nantinya program-program studi itu dapat digantikan dengan program studi lain yang sesuai dengan kebutuhan.

Namun, Umar mengingatkan bahwa sekali pun demikian PTKIN tidak boleh sampai meninggalkan fakultas-fakultas agama yang ada. Hal ini karena PTKIN tetap menjadi penanggung jawab akademik terhadap daya tahan umat.

"Nanti dirgen atau kanwil harus mengajak para rektor melakukan rapat bersama untuk evaluasi," ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta program magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads