Tiga pajak daerah Sumatera Selatan yang belum capai target diupayakan terealisasi 100% akhir Desember. Beberapa strategi telah disiapkan, khususnya pada Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
"Program door to door ke wajib pajak (WP) pribadi yang menunggak dan ke kantor pemerintahan di kabupaten/kota se-Sumsel akan terus kita lakukan," ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumsel, Achmad Rizwan, Minggu (17/11/2024).
Rizwan mengakut belum mengetahui detail potensi pajak dari jumlah kendaraan dinas yang ada di lingkungan pemerintahan. Namun, pihaknya akan mendatangi sejumlah perkantoran untuk mengetahui berapa potensi pajak yang bisa didapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita masih cek terus, melakukan door to door untuk mengetahui jumlahnya," katanya.
Pada November-Desember ini, kegiatan operasi gabungan Bulan Patuh Pajak bersama Ditlantas Polda Sumsel, Bapenda, Jasa Raharja, POM TNI, Dishub juga akan dilakukan.
"Operasi ini dilakukan rutin setiap minggu di wilayah Sumsel, dengan tujuan meningkatkan keselamatan pengendara kendaraan bermotor, tertib lalu lintas dan kepatuhan dalam membayar pajak kendaraan," ungkapnya.
Baca juga: 3 Pajak Daerah di Sumsel Belum Penuhi Target |
Dalam kegiatan itu, beberapa kendaraan yang telat membayar pajak diminta membayar di tempat. Dia menyebut jumlahnya cukup banyak, baik untuk kendaraan roda dua maupun empat.
"Rata-rata ketika dilaksanakan operasi gabungan ada lima kendaraan bermotor yang bayar pajak di tempat. Bervariasi jumlahnya di setiap titik, maksimal ada 10 kendaraan, ada juga yang nihil," terangnya.
Selain itu, sosialisasi ke masyarakat dengan melibatkan para guru dan siswa SMA sebagai Duta UPTB PPD/Samsat kabupaten/kota juga dilakukan. Dan kegiatan kemasyarakatan seperti donor darah dan pemeriksaan kesehatan di UPTB juga akan digalakkan untuk menyosialisasikan pentingnya pajak bagi daerah.
Diketahui, PKB baru tercapai 86,34% atau sebesar Rp 1,04 triliun dari target Rp 1,21 triliun. BBNKB 85,39% atau sebesar Rp 936,9 miliar dari target Rp 1,09 triliun.
Satu pajak lagi yang belum tercapai adalah pajak rokok baru 76,59% atau Rp 551,6 miliar dari target Rp 720,2 miliar. Pajak rokok bergantung dari transferan pusat, saat ini Bapenda menunggu penyaluran triwulan IV.
Sementara dua pajak lain sudah lebihi capaian yakni PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor) 107,65% atau Rp 1,48 triliun dari target Rp 1,37 triliun dan PAP (Pajak Air Permukaan) sudah 106,48% atau Rp 14,8 miliar dari target Rp 13,9 miliar.
"Total baru 91,22% penerimaan pajak daerah Sumsel. Angkanya dinamis bergerak terus. Nanti 2 Desember akan dievaluasi kembali," jelasnya.
(csb/csb)