6 Kasus Penyakit Sapi Jembrana Terdeteksi di Sumsel

Sumatera Selatan

6 Kasus Penyakit Sapi Jembrana Terdeteksi di Sumsel

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Minggu, 17 Nov 2024 10:30 WIB
Ilustrasi hewan ternak sapi
Ilustrasi sapi. Foto: Chuk Shatu Widarsha
Palembang -

Penyakit sapi Jembrana masih terdeteksi di Sumatera Selatan (Sumsel) tahun ini. Jumlahnya mengalami penurunan, tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini ada 6 kasus penyakit Jembrana di Sumsel, penyakit itu ditemukan di wilayah Musi Rawas Utara (Muratara)," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel Ruzuan Effendi, Minggu (17/11/2024).

Atas temuan kasus yang terjadi belum lama ini, telah dikeluarkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit sapi Jembrana dan penyakit lainnya ke seluruh kabupaten/kota. Surat tertanggal 6 November 2024 itu juga ditujukan kepada pemilik hewan ternak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tetap mengingatkan kabupaten/kota dengan mengirimkan SE agar tetap selalu waspada terhadap seluruh penyakit, baik itu Jembrana, penyakit mulut dan kuku cacar kulit (lato-lato), termasuk rabies," ungkapnya.

Dia menyebut, 6 kasus penyakit Jembrana pada tahun ini turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, terdeteksi 159 kasus dan terbanyak terjadi di Palembang dengan 81 kasus.

ADVERTISEMENT

"Pada 2022 sempat tidak ada kasus, tapi 2023 kembali naik menjadi 47 kasus," katanya.

Ruzuan menjelaskan Jembrana merupakan penyakit menular akut khusus pada sapi Bali yang disebabkan berbagai gejala seperti depresi, demam dan diare berdarah. Sering ditemukan juga pada banyak kasus penyakitnya disertai pendarahan kulit.

Ruzuan menerangkan antisipasi penyakit pada hewan bisa memakai dana desa. Alokasi 20% untuk menjaga ketahanan pangan bisa dipakai untuk pengendalian penyakit hewan ternak.

"Kita mendorong tiap wilayah menyumbang bantuan dari dana desa 20% untuk penyediaan vaksin. Sumsel ini termasuk provinsi endemi dengan Jembrana, tapi kita selalu melakukan pengendalian dengan cara vaksinasi," pungkasnya.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads