Viral Warga Binaan Diduga Pesta Sabu dalam Sel, Video Disebar Oknum Petugas

Sumatera Selatan

Viral Warga Binaan Diduga Pesta Sabu dalam Sel, Video Disebar Oknum Petugas

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Rabu, 13 Nov 2024 18:20 WIB
viral warga binaan pesta sabu di dalam sel
viral warga binaan pesta sabu di dalam sel (Foto: Istimewa/Tangkapan Layar)
Ogan Ilir -

Video memperlihatkan salah satu ruang tahanan warga binaan pemasyarakatan (WBP), di Lapas Tanjung Raja, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan (Sumsel), sedang pesta minuman keras, narkoba, dan menghidupkan musik remix viral di media sosial. Video itu disebar oknum petugas lapas setempat.

Dalam video berdurasi 16 detik yang dilihat detikSumbagsel, terlihat belasan laki-laki berjoget sambil mendengarkan musik remix. Kemudian, ada juga WBP sambil bermain handphone, dan ada yang diduga sedang menggunakan narkoba jenis sabu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat para WBP sangat menikmati musik remix yang dihidupkan cukup besar suaranya itu, membuat para WBP berjoget menggoyangkan tangan dan kepalanya.

Kepala Pengamanan Lapas Tanjung Raja Ogan Ilir ,Ade Irianto membenarkan kejadian yang viral di medsos. Namun, Ade mengatakan jika kejadian tersebut sudah lama terjadi dan video itu kembali viral sekarang.

ADVERTISEMENT

"Kejadiannya sekitar akhir Agustus 2024 lalu dan sempat naik di medsos juga waktu itu namun sudah kita tindak lanjuti," ujarnya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (12/11/2024).

Menurut Ade, usai kejadian pihaknya telah melakukan razia dan menyita handphone para WBP. Untuk pelaku utama yang merekam merupakan WBP, video disebar oleh petugas.

Untuk WBP yang merekam sudah ditindaklanjuti dan diberi sanksi. Sanksi yang diberikan berupa dicabutnya bebas bersyarat dan remisi. Sedangkan untuk WBP lain yang turut serta diberi sanski mutasi kamar dan teguran.

"Dua WBP yang menjadi pelaku utama saat itu sedang hitungan hari untuk bebas bersyarat karena ada kejadian tersebut bebas bersyarat dan remisinya langsung dicabut. Sementara untuk WBP yang ikut serta sudah diberi sanksi mutasi kamar dan internal," ujarnya.

Usai viral, kata dia, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan dan razia. Tapi, sambungnya, razia tidak bisa setiap hari karena keterbatasan petugas. Penghuni lapas Tanjung Raja ada 900 orang.

"Jika razia setiap hari nanti takutnya panas bisa timbul keributan," jelasnya.

Sementara untuk petugas yang menyebarkan video berinisial RB sudah dimutasi. Dia dimutasi ke Rupbasan Baturaja.

Kata Ade, oknum petugas tersebut memang bermasalah dan sudah pernah beberapa kali direhap seperti di Kaliandak Lampung, BNN Lido Bogor, dan terakhir dirawat di RS Ernaldi Bahar Palembang.

"Sekarang sudah dimutasi ke Baturaja. Diduga dia menyebarkan kembali video tersebut karena sakit hati,"ujarnya.

Total penghuni di Lapas Tanjung Raja ada 900 orang sementara jumlah petugas sedikit. Satu blok hunian ada dua orang petugas jadi sangat terbatas sekali jumlah petugas dan WBPnya.

"Kami berharap agar petugas ditambah karena jumlah penghuni sangat over kapasitas. Selain itu kalau bisa seperti kata menteri terdahulu kalau pemakai lebih baik direhap jadi tidak digabung dengan pengedar dan bandar," ungkapnya.

Ade pun berharap untuk gedung lapas juga bisa di lerluas atau di perbaiki karena sudah sangat tua untuk menampung 900 orang napi.

"Lapas Tanjung Raja ini sudah berdiri sejak 1951, jadi sudah cukup tua semoga segera diperbaiki dan petugas juga ditambah," katanya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads