Rusia dan Amerika Serikat di Ambang Perang

Internasional

Rusia dan Amerika Serikat di Ambang Perang

Rita Uli Hutapea - detikSumbagsel
Minggu, 03 Nov 2024 12:30 WIB
FILE PHOTO: Russian and U.S. state flags fly near a factory of Ford Sollers, a joint venture of U.S. carmaker Ford with Russian partners, in Vsevolozhsk, Leningrad Region, Russia March 27, 2019. REUTERS/Anton Vaganov/File Photo
Ilustrasi Bendera AS dan Rusia/Foto: REUTERS/Anton Vaganov/File Photo
Palembang -

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut Amerika Serikat (AS) dan Rusia rentan terlibat konflik militer langsung. Dua negara itu di ambang perang.

Dikutip detikNews, Lavrov mengatakan demikian ketika diwawancara media Turki. Laporan wawancaranya pun diterbitkan pada Jumat (1/11) kemarin.

"Di bawah presiden saat ini (Joe Biden), yang telah membawa lingkaran Russophobia (sentimen anti-Rusia) di AS ke kesimpulan logisnya, negara-negara kami berada di ambang konflik militer langsung," kata Lavrov kepada harian Hurriyet tanpa merinci lebih lanjut, dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (2/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Lavrov, konflik di Timur Tengah hanya dapat diselesaikan dengan menghentikan kekerasan dan menciptakan kondisi untuk pembentukan negara Palestina yang merdeka.

"Tidak akan ada pemenang dalam perang yang sedang berlangsung," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pilpres AS yang akan berlangsung minggu depan, kata Lavrov, tidak akan terlalu berpengaruh. Menurutnya, hasil Pilpres tidak akan mengubah apapun.

"Kami tidak punya preferensi. Ketika pemerintahan Trump berkuasa, ia menerapkan sanksi anti-Rusia dalam jumlah tertinggi dibandingkan dengan pendahulunya," terang Lavrov.

"Siapa pun yang memenangkan pemilihan, kami tidak berpikir kecenderungan anti-Rusia Amerika Serikat dapat berubah," imbuhnya.

Donald Trump sebelumnya menyatakan dengan jelas bahwa ia menyukai Presiden Rusia, Vladimir Putin. Namun keduanya tidak dekat dan telah mempertahankan hubungan yang sengaja dibuat ambigu.

Pada pekan lalu, Putin mengatakan hubungannya dengan Washington akan bergantung pada sikap yang diambil setelah pemilihan presiden. Putin juga menyambut baik pernyataan Trump tentang keinginannya untuk mengakhiri konflik Ukraina sebagai pernyataan yang 'tulus'.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikNews dengan judul AS-Rusia di Ambang Perang.




(sun/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads