Jembatan Dilintasi Rombongan Paslon Pilkada Ambruk, 8 Orang Tewas

Regional

Jembatan Dilintasi Rombongan Paslon Pilkada Ambruk, 8 Orang Tewas

Muhammad Jaya Barends - detikSumbagsel
Kamis, 31 Okt 2024 16:20 WIB
Jembatan di Pulau Hatta, Kecamatan Kepulauan Banda, tiba-tiba ambruk pada Rabu (30/10) sekitar pukul 16.30 WIT.
Jembatan yang dilintasi rombongan paslon ambruk. (dok. istimewa)
Maluku Tengah -

Jembatan yang dilintasi rombongan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah nomor urut 3 Andi Munaswir-Tina Tetelepta ambruk. Akibatnya, 8 orang dilaporkan tewas dan 11 luka ringan dan berat.

Peristiwa itu terjadi di Pulau Hatta, Kecamatan Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (30/10) sekitar pukul 16.30 WIT. Timses Andi Munawir-Tina Tetelepta melewati jembatan itu usai turun dari speedboat.

Kasi Humas Polres Maluku Tengah Iptu Antony Kolauw mengatakan, kejadian berawal saat rombongan paslon ini disambut masyarakat dan simpatisannya di jembatan. Namun, tiba-tiba jembatan itu ambruk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat berada di atas jembatan, rombongan disambut tarian hadrat oleh masyarakat dan simpatisan. Tak lama berselang, jembatan tiba-tiba ambruk," katanya kepada detikcom, Kamis (31/10/2024).

Saat itu, kata Antony, Munaswir dan rombongannya tercebur ke laut saat jembatan ambruk. Dia menyebut ada korban yang tertimpa reruntuhan jembatan yang roboh.

"Jembatan ambruk dan menindi rombongan cabup Maluku Tengah (Andi Munaswir) beserta masyarakat dan simpatisan," jelasnya.

Dia menduga jembatan itu ambruk karena kelebihan beban. Namun pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Diduga jembatan ambruk akibat over kapasitas karena umur jembatan, namun penyebab pastinya masih diselidiki," jelasnya

Kata dia, dalam kejadian itu Andi Munaswir juga mengalami luka ringan.

"Dari 11 korban itu termasuk Cabup Maluku Tengah nomor urut 3 Andi Munaswir," ujarnya.

8 Orang Tewas

Kapolsek Pulau Banda, Kasim Rahayamtel mengatakan, korban tewas dalam kejadian itu bertambah menjadi 8 orang. Awalnya, kata dia, korban tewas hany 7 orang.

"Jadi korban tewas akibat insiden jembatan ambruk awalnya 7, kini menjadi 8 orang. 1 korban baru meninggal di RS Banda bernama La Uju," katanya, Kamis.

Kata Kasim, korban terakhir La Uju mengembuskan napas terakhir di RS Banda pada Kamis (31/10) sekitar pukul 06.50 WIT. Korban mengalami patah kaki akibat insiden tersebut.

"Korban luka patah kaki meninggal di RS Banda pada Kamis pagi. Dia meninggal saat menjalani perawatan patah kaki," jelasnya.

Selain korban tewas, kata dia, ada juga korban luka yang dirawat. Satu korban dirawat di RS Banda, dan dua korban telah dirujuk ke Kota Ambon dan Masohi, Maluku Tengah.

"Awalnya yang dirawat itu 11 korban luka-luka berat dan ringan di RS Banda termasuk La Uju, namun sebagian sudah keluar. Tersisa 3 orang, 1 orang dirujuk ke Masohi dan satunya lagi ke Ambon," ujarnya.

"2 orang korban yang dirujuk itu mengalami patah kaki dan patah tangan," sambungnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads