Satu Keluarga di Bangka Tengah Diusir gegara Pro Tambang Legal

Bangka Belitung

Satu Keluarga di Bangka Tengah Diusir gegara Pro Tambang Legal

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Kamis, 31 Okt 2024 21:40 WIB
Kapolres Bangka Tengah AKBP Pradana Aditya Nugraha bersama forkopimda memulangkan Azahar ke rumahnya.
Foto: Kapolres Bangka Tengah AKBP Pradana Aditya Nugraha bersama forkopimda memulangkan Azahar ke rumahnya. (Dok. Polres Bangka Tengah)
Bangka Tengah -

Konflik rencana penambangan timah laut di Desa Batu Beriga, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) kian panas. Satu keluarga yang mendukung tambang timah legal itu diusir oleh warga desa setempat. Video aksi pengusiran itu pun viral di media sosial.

Perairan Batu Beriga adalah wilayah izin usaha pertambangan (IUP) milik PT Timah. Sebagai pemegang IUP, PT Timah berencana akan memulai operasinya di kawasan tersebut. Namun, rencana bisnis tambang ini menimbulkan konflik sosial di masyarakat Beriga itu sendiri.

Konflik warga pro dan kontra beroperasinya tambang timah legal tersebut kian memanas. Terakhir, satu keluarga di Dusun Tanjung Berikat, Desa Beriga bernama Azahar dan istrinya Samayani diusir oleh warga desa. Aksi pengusiran itu diabadikan warga yang yang menolak tambang dan videonya viral di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari rekaman yang diterima, tampak sejumlah warga mendatangi rumah Azahar. Ada dua video yang beredar, pertama tampak puluhan orang berkumpul di rumah Azahar. Dalam video itu terdengar suara pria yang menyebutkan 'Ini salah satu rumah warga yang menyetujui PT Timah (menambang)'. Tampak juga, seorang warga berusaha menerobos masuk ke rumah Azahar, kemudian dihalangi warga lain.

Dalam video kedua, Azahar dan istrinya berjalan bersama istrinya meninggalkan desa tersebut. Ia terlihat membawa sebuah tas berwarna merah muda dan terlihat seorang ibu ikut mendampingi kepergian mereka. Video yang direkam warga tolak tambang itu kemudian viral di media sosial.

ADVERTISEMENT

Kapolres Bangka Tengah AKBP Pradana Aditya Nugraha membenarkan bahwa video viral yang berisikan warga diusir itu di wilayah hukumnya. Kata Aditya, aksi itu terjadi pada Jumat (25/20).

"Benar, untuk kejadian (pengusiran) kalau tidak salah kamis atau jumat minggu lalu," tegas AKBP Pradana Aditya dikonfirmasi detikSumbagsel, (31/10/2024).

Aditya menjelaskan, peristiwa itu terjadi karena perbendaan pendapat terkait rencana aktivitas penambangan di Desa Beriga. Warga yang diusir itu adalah yang setuju adanya tambang timah.

"Kronologinya ya karena adanya perbedaan pendapat saja antara sesama warga, antara mendukung dan tidak terkait rencana kegiatan penambangan legal dari PT Timah," jelasnya.

Kini Azahar dan istrinya sudah di pulangkan ke rumahnya. Pemulangan itu, kata Aditya, disaksikan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bangka Tengah.

"Kami bersama dengan unsur forkopimda kemarin siang sudah melakukan proses pemulangan kembali keluarga tersebut ke rumah tempat tinggalnya," tegasnya.

"Jadi kedatangan kami sebagai perwakilan dari negara untuk memberikan jaminan keamanan masyarakat agar tetap aman dan nyaman dalam berkehidupan di lingkungan tersebut," timpal Kapolres.

Ia menambahkan, untuk saat ini situasi di desa tersebut kondusif. Tak hanya itu, untuk memastikan keselamatan warga disana pihaknya akan melakukan patroli rutin.

"Sampai saat ini situasi masih kondusif, kita juga intensif bersama Forkopimda untuk membangun komunikasi dengan masyarakat lokal wilayah tersebut dengan harapan tidak terjadi lagi aksi serupa di kemudian hari," sebutnya.

"Dalam kegiatan itu juga sekaligus memberikan pesan kepada perangkat desa dan lingkungan bahwa hal itu tidak boleh terulang kembali, karena semua warga negara mempunyai hak hidup dan tinggal sama seperti warga negara lainnya," tambahnya.




(dai/dai)


Hide Ads