Mahasiswi Unsri Jadi Korban Pelecehan Oknum BEM, Rektor Diminta Turun Tangan

Sumatera Selatan

Mahasiswi Unsri Jadi Korban Pelecehan Oknum BEM, Rektor Diminta Turun Tangan

Rio Roma Dhoni - detikSumbagsel
Selasa, 29 Okt 2024 15:00 WIB
Universitas Sriwijaya (Unsri) (Raja Adil/detikcom)
Foto: Universitas Sriwijaya (Raja Adil/detikcom)
Palembang -

Mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri), Ogan Ilir, Sumatera Selatan, diduga menjadi korban pelecehan oleh oknum BEM. Meski belum ada korban yang membuat laporan ke polisi, namun banyak pihak meminta agar pihak kampus segera turun tangan untuk mengusut masalah ini.

Rahmad Riady, mantan pengurus BEM UNSRI 2021-2022 mengatakan pihaknya sangat menyayangkan keterlambatan pihak birokrasi kampus (rektorat) dalam menangani kasus tersebut, di mana kasus serupa juga pernah terjadi dan sangat mencoreng nama kampus.

"Ketika ada kasus seperti ini seharusnya pihak kampus cepat menangani agar tidak melebar kemana-mana dan tersebar kemana-mana. Karena kita harus melindungi identitas/keadaan korban," katanya, Selasa (29/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahmad menjelaskan, sampai saat ini bukti-bukti yang ada masih berupa chat-chat amoral (seperti yang tersebar di medsos), yang bersifat pelecehan seksual.

"Hanya saja sampai sekarang korban-korban yang melapor itu, masih terus dicari apakah ada korban yang sudah terkena pelecehan fisik. Tapi kan bukti-bukti chat seksual itu sangat fatal kan kalau di Perundang-undangan. Sejauh ini saya berkoordinasi dengan orang-orang yang berusaha keras untuk menyelidiki kasus ini, belum ada (tindakan dari rektorat)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Rahmad menyarankan kepada mahasiswa dan pengurus BEM fakultas maupun BEM kampus, untuk segera mengadakan audiensi dengan pihak rektorat dalam menangani kasus tersebut.

"Kalau dari pihak rektorat tidak menanggapi dan tidak ada niat baik, kita sebagai mahasiswa harus pergi ke pihak lain misal ke lembaga-lembaga yang menaungi UNSRI bisa jadi Kemendikbud, Pemerintah Daerah atau Provinsi," tuturnya.

"Hal itu sebenarnya sebagai motivasi bagi rektorat untuk segera menangani dan menyelesaikan kasus ini, jangan sampai kasus ini dibiarkan begitu saja nanti akan terlupakan begitu saja. Korban sejauh ini 3 orang lebih yang melaporkan ke kita," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kasus viral dugaan pelecehan yang menimpa mahasiswi Universitas Sriwijaya oleh oknum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menjadi perhatian DPRD Sumsel. Komisi V DPRD Sumatera Selatan akan ikut mengawal kasus tersebut dan menyiapkan pendampingan terhadap korban.

"Secara tidak langsung korban yang merasa dirugikan bisa menempuh jalur hukum. Korban juga bisa minta pendampingan kepada Komisi V untuk tindak lanjut kasus ini," ujar Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel, David Hadrianto Aljufri, Selasa (29/10/2024).

Komisi V DPRD Sumsel katanya, sudah mengetahui mencuatnya kasus tersebut dari berbagai media. Pihaknya juga menyayangkan kasus itu terjadi dalam dunia pendidikan Sumsel. Apalagi terjadi di lembaga perguruan tinggi negeri.

"Kami sudah mengetahui kasus viral itu melalui media sosial. Tapi hingga saat ini belum ada laporan ke DPRD Sumsel. Tapi kami akan rapat internal di Komisi V dahulu dan akan menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan," terangnya.




(dai/dai)


Hide Ads