Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dilaporkan tewas. Israel mengonfirmasi hal tersebut setelah menyelesaikan tes DNA terhadap jasad korban serangannya di Gaza. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan 'perang belum berakhir'.
Dikutip detikNews dari AFP, CNN, dan Reuters, sumber Israel mengatakan kepada pejabat Amerika Serikat bahwa Yahya Sinwar telah tewas akibat serangan mereka. Pengujian DNA telah dilakukan dan ada pengujian lebih lanjut yang sedang berlangsung.
"Jenazah pemimpin Hamas Yahya Sinwar tiba beberapa waktu lalu di Pusat Kedokteran Forensik Nasional untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata polisi dalam sebuah pernyataan dilansir Al Arabiya, Jumat (18/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Netanyahu dalam sebuah pernyataan video mengungkapkan, meski Sinwar terkonfirmasi tewas, dia memastikan perang dengan Hamas tidak berakhir begitu saja.
"Perang... belum berakhir. Dan ini sulit, dan hal ini menuntut kita menanggung akibat yang besar," kata Netanyahu dilansir AFP, Jumat (18/10/2024).
Selain pernyataan perang itu, dalam video tersebut Netanyahu juga menyampaikan pesan kepada warga Palestina di Gaza untuk menyerah. Dia meminta pejuang Palestina menurunkan senjata.
"Siapa pun yang meletakkan senjatanya dan mengembalikan senjata kami sandera -- kami akan membiarkan dia terus hidup," imbuhnya.
Kabar tewasnya Yahya Sinwar ini juga diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. Katz mengatakan Sinwar merupakan pihak yang paling bertanggung jawab dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
"Pembunuhan massal Yahya Sinwar, yang bertanggung jawab atas pembantaian dan kekejaman pada tanggal 7 Oktober, telah dihabisi hari ini oleh tentara IDF (militer Israel)," ungkap Katz dalam sebuah pernyataan.
(des/des)