Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berpotensi menjadi penyumbang beras terbesar di Indonesia. Sebab, Sumsel memiliki lahan produktif di tiga daerah yakni Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin dan Ogan Komering Ulu Timur (OKUT).
Selain itu, Sumsel penghasil padi dan gabah kering terbanyak berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) secara tahunan atau year on year (yoy).
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultural Sumsel, Bambang Pramono mengatakan luasnya lahan di Sumsel untuk menghasilkan padi juga didorong dengan program Kementerian Pertanian (Kementan) yang turut konsisten selama empat tahun berturut-turut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adanya optimasi lahan tanaman padi yang diperluas sehingga menghasilkan padi yang sebelumnya 4 ton menjadi 6-7 ton," tuturnya, Rabu (16/10/2024).
Selain optimasi lahan untuk meningkatkan hasil padi, lanjut Bambang, ada juga pompanisasi dan pemberian pupuk dan benih unggul, juga didorong program konsisten selama 4 tahun.
"Support APBD seperti benih padi, pupuk pestisida dapat meningkatkan hasil padi menjadi 6-7 ton setiap panen," tuturnya.
Badan Pusat Statistik Sumsel sendiri mencatat jumlah produksi beras di Sumsel tahun 2024 naik. Jumlah kenaikan ini prediksi mencapai 0,35 persen dibandingkan tahun 2023 lalu.
Kepala BPS Sumsel Muhammad Wahyu Yulianto, mengatakan jumlah produksi beras di Sumsel mencapai 1,623 juta ton di tahun 2024. Jumlah itu diperkirakan naik hingga 0,35% dibanding tahun 2023 lalu.
"Jumlah padi di Sumsel pada tahun 2024 ini kurang lebih 2,842 juta ton atau mengalami kenaikan sebanyak 0,35%," ujarnya Rabu (16/10/2024).
Menurutnya secara absolut kenaikan produksi padi sebanyak 9,79 ribu ton itu dalam bentuk gabah kering. Jumlah produksi padi yang meningkat dikonversikan menjadi beras yang menghasilkan 1,623 juta ton beras.
"Jumlah produksi padi inilah yang naik menjadi 5,62 ribu ton dibandingkan tahun 2023," ujarnya.
Wahyu menuturkan meski di tahun 2024 terjadi bencana seperti banjir, serangan hama dan musim kemarau, namun karena adanya upaya konsisten yang dilakukan Pemda maka jumlah produksi padi dapat meningkat.
"Bantuan berupa bibit, pupuk, kemudian mesin-mesin olahan, tentunya juga mendorong tingkat produksi petani," ujarnya.
(dai/dai)