Apa Itu Salat Hajat? Berikut Penjelasan Beserta Manfaat dan Tata Caranya
Palembang- Manusia pasti memiliki keinginan dan kebutuhan, baik itu keinginan pribadi maupun keinginan yang menyangkut kepentingan umum.
Bagi orang beriman, untuk memenuhi segala keinginan tidak cukup bila ditempuh dengan upaya sendiri saja. Namun, juga harus melibatkan Allah SWT dengan cara melakukan salat hajat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait apa itu salat hajat, manfaat, keutamaan, niat serta tata cara melaksanakannya, simak artikel yang telah dirangkum detikSumbagsel berikut ini.
Apa Itu Salat Hajat?
Dikutip dari buku Shalat Hajat Kunci Meraih Kesuksesan oleh Ghaida Halah Ikram, salat hajat merupakan salat sunah yang dikerjakan karena adanya suatu hajat atau keinginan yang sangat penting dan diinginkan supaya keinginan tersebut dikabulkan oleh Allah SWT.
Salat hajat sangat disenangi oleh Rasulullah SAW karena bisa dijadikan media untuk mengadukan segala persoalan hidup sehingga memperoleh solusi yang dapat membuat batin jadi tenang.
Manfaat Salat Hajat
Salat hajat memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Diberikan petunjuk dan kemudahan
- Terhindar dari bahaya
- Diberikan ketenangan
- Disayang oleh Allah SWT
- Dikabulkan hajatnya
- Terhindar dari perbuatan terlarang
Keutamaan Salat Hajat
Selain memberikan manfaat, salat hajat juga mempunyai keutamaan. Salat hajat dapat menjadi pendongkrak kemuliaan seorang hamba di sisi Allah SWT. Terlebih lagi salat hajat merupakan cara spesial untuk meminta hajat kepada Allah SWT.
Orang yang mengerjakan salat hajat niscaya akan lebih dekat dengan Allah SWT. Keutamaan lain dari salat hajat ialah terhindar dari perbuatan yang terlarang. Ketika mengalami masalah, manusia bisa kehilangan akalnya dan melakukan segala cara untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Selain itu, salat hajat juga mampu menenangkan orang yang mengerjakannya. Bila hajatnya belum dikabulkan, Allah SWT akan memberi mereka ketenangan. Namun, hal tersebut juga harus disertai keyakinan yang tinggi bahwa suatu saat Allah SWT akan mengabulkannya.
Niat dan Tata Cara Salat Hajat
Dilansir dari laman resmi Kemenag RI, adapun niat dan tata cara melaksanakan salat hajat sebagai berikut:
1. Berniat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal ḫâjati rak'ataini adâ'an lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT."
2. Membaca Surah Al Fatihah dan surah-surah pendek (lebih baik bila membaca surah Al-Ikhlas dan ayat kursi)
3. Rukuk
4. I'tidal
5. Sujud
6. Duduk di antara dua sujud
7. Sujud Kedua
8. Bangkit dan lakukan gerakan rakaat kedua seperti rakaat pertama
9. Duduk tasyahud akhir
10. Salam
Setelah selesai salat, dianjurkan untuk membaca salawat dan doa berikut ini:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Subḫânal-ladzî labisal-'izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta'aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-'izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as'aluka bimu'âqidil-'izzi min 'arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a'dhami wa jaddikal-a'la wa kalimâtikat-tâmmâtil-'âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya 'ala sayyidinâ Muḫammadin wa 'ala âli sayyidinâ Muḫammadin.
Artinya: "Maha suci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Maha suci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Maha suci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bersalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,"
Selain itu, dianjurkan juga untuk membaca doa Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-'aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-'arsyil-'adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-'alamîna.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Maha Suci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,"
Apabila memiliki hajat tertentu bisa dilanjutkan dengan membaca doa Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi sebagaimana berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allâḫumma innî as'aluka mûjibâti raḫmatika, wa 'azâ'ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada' lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau terlantarkan aku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih".
Demikian penjelasan mengenai apa itu salat hajat, manfaat, keutamaan, serta niat dan tata caranya. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Wulandari, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)