.webp)
Kabut tebal terjadi di Palembang pada Sabtu (12/10) pagi. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, kabut tersebut menyebabkan jarak pandang hanya 400 meter.
Pejabat Ahli Madya BMKG SMB II Palembang, Sinta Andayani menyebut kabut tersebut akibat dari suhu udara di permukaan lebih rendah dari pada suhu udara di lapisan atasnya. Hal ini menyebabkan uap air tidak bisa naik bebas ke lapisan atas sehingga membentuk butiran yang lebih padat yang disebut kabut adveksi.
Dia mengatakan jarak pandang akibat kabut ini menurun bahkan jarak pandang sempat 400 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya benar pagi ini kabut asap tebal jarak pandang juga mulai menurun drastis dari 1.000 meter menjadi 400 meter pukul 05.00-07.00 WIB. Saat ini jarak pandang baru saja membaik sekitar 1,2 km (1200 meter), namun cuaca masih ada indikasi kabut tipis," katanya kepada detikSumbagsel, Sabtu (12/10/2024).
Sinta menjelaskan kondisi cuaca yang seperti ini terjadi menjelang pagi hari atau Subuh saja di mana suhu udara di permukaan lebih dingin akibat hujan yang terjadi hari sebelumnya. Sedangkan lapisan udara di atasnya sudah mulai menghangat akibat radiasi matahari yang baru terbit.
"Kabut mulai menghilang seiring berangsur siang dimana radiasi matahari mulai memanaskan permukaan bumi. Dengan kata lain suhu udara dipermukaan mulai lebih hangat/panas dibandingkan lapisan udara di atasnya," jelasnya.
Sinta juga mengimbau pengendara baik roda dua ataupun empat yang melakukan perjalanan subuh hari di Palembang untuk berhati-hati karena kabut tebal dan jarak pandang hanya 400 meter.
"Saya imbau ya hati-hati untuk pengendara motor karena kabut ini membuat jarak pandang hanya 400 meter," tutup Sinta.
(dai/dai)
