Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menjadi daerah dengan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) paling luas sepanjang Januari-September 2024. Itu berdasarkan data Sipongi milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dari 9.697 hektare lahan yang terbakar di Sumsel, 36,8 persennya terjadi di Muba. Berikutnya di Banyuasin, Muara Enim dan Musi Rawas (Mura) yang luasannya mencapai ribuan hektare.
"Luas lahan yang terbakar di Sumsel 6.749 hektare. Terbanyak di Muba 3.570 hektare, Banyuasin 1.656 hektare, Muara Enim 1.229 hektare dan Musi Rawas 1.162 hektare," ujar Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto, Rabu (9/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Karhutla di Sumsel Meluas ke 5 Daerah |
Ia merinci, Karhutla terbanyak terjadi di lahan mineral yakni seluas 6.382 hektare. Sedangkan Karhutla di lahan gambut seluas 3.316 hektare. Karhutla di lahan gambut hanya terjadi di 6 daerah Sumsel.
"Lahan gambut yang terbakar paling banyak terjadi di Muba mencapai 1.855 hektare. Berikutnya di Muara Enim 549 hektare, Muratara (Musi Rawas Utara) 388 hektare, Banyuasin 387 hektare, OKI (Ogan Komering Ilir) 109 hektare dan di PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) 28 hektare," ungkapnya.
Itu juga selaras dengan meningkatnya jumlah hotspot pada September lalu, dan menjadi yang tertinggi dengan 1.540 hotspot. Secara keseluruhan, jumlah hotspot pada Januari-September mencapai 3.684 hotspot.
"Frekuensi kebakaran memang banyak terjadi di bulan kemarin (September) dan memang untuk perhitungan luasan berdasarkan citra (satelit) juga bisa progresif dikarenakan ketersediaan citra (satelit) yang clear juga," terangnya.
Karhutla di Sumsel pada Januari-September 2024:
- Muba: 3.570 hektare (gambut 1.855 hektare-mineral 1.715 hektare)
- Banyuasin: 1.656 hektare (gambut 387 hektare-mineral 1.270 hektare)
- Muara Enim: 1.229 hektare (gambut 549 hektare-mineral 680 hektare)
- Mura: 1.162 hektare (mineral)
- Muratara: 708 hektare (gambut 388 hektare-mineral 320 hektare)
- OKU: 643 hektare (mineral)
- OKI: 310 hektare (gambut 109 hektare-mineral 202 hektare)
- PALI: 228 hektare (gambut 28 hektare-mineral 200 hektare)
- Ogan Ilir: 126 hektare (mineral)
- OKU Timur: 40 hektare (mineral)
- Prabumulih: 10 hektare (mineral)
- Empat Lawang: 10 hektare (mineral)
- Lahat: 4 hektare (mineral)
- Palembang: 1 hektare (mineral)
- OKU Selatan: 0 hektare
- Lubuklinggau: 0 hektare
- Pagar Alam: 0 hektare
(sun/des)