Kilang Pertamina Plaju (PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju) meraih penghargaan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha VII dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan itu didapat karena berhasil dalam menerapkan aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE).
Penghargaan yang diterima Kilang Pertamina Plaju diserahkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada GM Refinery Unit III Hermawan Budiantoro dalam ajang Penghargaan Keselamatan Migas 2024, Senin (7/10/2024). Bahlil langsung menyerahkan dua penghargaan sekaligus Keselamatan Migas 2024.
Diraihnya penghargaan bergengsi di bidang keselamatan kerja ini menjadi bukti konsistensi Kilang Pertamina Plaju terhadap implementasi aspek ESG (Environmental, Social & Governance), terutama berkaitan dengan aspek sosial di mana kesehatan dan keselamatan kerja menjadi concern utama, sebagaimana cita-cita PT KPI untuk menjadi perusahaan kilang minyak dan Petrokimia kelas dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil mengatakan, keselamatan kerja minyak dan gas atau migas merupakan salah satu aspek yang harus mendapat perhatian khusus.
"Pentingnya mengelola dengan tepat sumber daya Migas Indonesia, salah satunya seperti program biodiesel B50 yang masih dalam tahap kajian oleh tim untuk mengurangi impor energi sekaligus mendorong penggunaan energi hijau di Indonesia," ujarnya.
Menurut Bahlil, hal itu merupakan langkah awal dalam transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Sementara itu, General Manager Kilang Pertamina Plaju Hermawan Budiantoro mengapresiasi kinerja para perwira RU III dalam mewujudkan iklim kerja yang aman.
"Semoga penghargaan ini semakin menambah semangat dalam meningkatkan budaya HSSE dan kilang kita selalu aman, selamat, ramah lingkungan dan berkeuntungan," ujarnya.
Dia mengatakan, Kilang Pertamina Plaju, terus memastikan lingkungan kerja yang aman demi mewujudkan keberlanjutan.
Hingga September 2024, Kilang Pertamina Plaju telah beroperasi aman dan secara kumulatif telah mencatatkan hingga 136 juta jam kerja aman (JKA) sejak 9 Desember 2009, serta berhasil menjaga pencemaran lingkungan.
Diraihnya Patra Nirbhaya Karya Tama Adinugraha VII (ketujuh) menjadi catatan pertama dalam sejarah penghargaan keselamatan migas, karena sebelumnya, Patra Nirbhaya Karya Tama Adinugraha VI (keenam) adalah penghargaan paling tinggi yang pernah didapatkan perusahaan migas di Indonesia.
Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas ini rutin digelar setiap tahunnya berdasarkan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 516 K/38/M.PE/89 tentang Pemberian Tanda Penghargaan dalam Bidang Keselamatan Kerja Pengusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi, dengan peserta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) serta badan usaha hilir migas.
(csb/csb)