Otak merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam tubuh manusia. Otak yang terganggu akan menyebabkan semua koordinasi dalam tubuh juga ikut terganggu. Ada salah satu jenis penyakit otak yang perlu diwaspadai, yakni tumor otak.
Tumor otak termasuk dalam rangkaian tumor sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tumor otak, yuk simak informasi yang telah detikSumbagsel rangkum berikut ini.
Apa Itu Tumor Otak?
Dikutip dari buku Pencitraan pada Tumor Otak oleh Dr. dr. Yuyun Yueniwati, tumor otak merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan sel abnormal pada jaringan otak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tumor otak umumnya terbagi ke dalam dua jenis, yaitu tumor otak primer dan tumor otak sekunder. Tumor otak primer merupakan perubahan sel abnormal dan tidak terkontrol yang berasal dari sel otak itu sendiri. Sementara tumor otak sekunder merupakan tumor yang menyebar ke otak dari tubuh bagian lain.
Pada tumor otak, sel yang tidak normal akan membentuk benjolan yang tumbuh di sekitar otak dan dapat mengganggu fungsi otak. Penyakit ini dapat berkembang secara jinak hingga ganas.
Penyakit tumor otak dapat terjadi pada seluruh kalangan usia dan umumnya tidak memandang gender, artinya penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja sehingga masyarakat perlu waspada.
Cara Mengetahui Penyakit Tumor Otak
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengidap penyakit tumor otak, antara lain:
1. Mengenali Gejalanya
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, tumor otak dapat terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, detikers perlu mengetahui apa saja gejala yang terjadi apabila mengidap penyakit tumor otak. Berikut gejala umumnya:
- Nyeri kepala
- Muntah
- Perubahan mental yang ringan, seperti mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, mengalami perlambatan aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas
- Gangguan penglihatan dan pendengaran
- Penurunan kekuatan otot lengan atas atau kaki
- Gangguan konsentrasi
- Mengalami kejang (biasa terjadi pada pasien dewasa)
2. Pemeriksaan Neurologis
Apabila terdapat gejala yang mencurigakan, detikers dapat melakukan pemeriksaan neurologis. Pemeriksaan ini mencakup evaluasi fungsi saraf, seperti kekuatan otot, koordinasi, refleks, penglihatan dan pendengaran.
3. Imaging atau Pencitraan Medis
Untuk mendiagnosis tumor otak, Imaging atau pencitraan medis merupakan alat utamanya. Teknik pencitraan yang dilakukan berupa CT scan (Computed Tomography) dan MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Kedua teknik ini dapat memberikan gambaran yang jelas terkait struktur otak dan membantu mendeteksi keberadaan, ukuran dan letak tumor otak. Biasanya, teknik MRI lebih sering digunakan karena memberi gambaran jaringan otak yang lebih detail.
4. Biopsi Otak
Jika pada tes pencitraan menunjukkan adanya tumor, langkah selanjutnya adalah melakukan biopsi otak untuk memastikan diagnosis. Pada prosedur ini, sampel kecil dari jaringan tumor akan diambil dan diperiksa untuk menentukan jenis tumor, apakah jinak atau ganas.
5. Tes Darah
Sebenarnya, tes darah tidak bisa mendeteksi tumor otak secara langsung. Namun, tes darah dapat memberi petunjuk tambahan mengenai kondisi kesehatan umum dan membantu mengevaluasi fungsi organ tubuh.
Penanganan Tumor Otak
Tumor otak dapat disembuhkan tergantung jenis tumor otak yang dialami. Dilansir dari laman Cancer Reseach UK, ada beberapa jenis tumor yang dapat disembuhkan dengan sekali pengobatan dan ada pula jenis tumor yang kambuh setelah pengobatan pertama.
Pengobatan pada penderita tumor otak dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Operasi
Tindakan operasi dapat dilakukan jika kondisi penderita tumor otak dirasa memungkinkan. Operasi ini dilakukan untuk mengangkat tumor yang berada di otak. Jenis operasi yang bisa dilakukan yaitu craniotomy, neuroendoscopy, transsphenoidal, MRI guided laser ablation, sistem reaktor tubular, dan operasi kemoterapi.
2. Kemoterapi
Pengobatan kemoterapi dilakukan dengan cara menyalurkan obat anti kanker untuk membunuh sel kanker di otak dan seluruh tubuh. Kemoterapi dapat dilakukan melalui suntikan pada pembuluh darah atau meminum obat anti kanker.
Biasanya, kemoterapi dilakukan setelah operasi dengan tujuan untuk membunuh sel kanker yang tertinggal atau mencegah sel tumor otak yang tersisa.
3. Radioterapi
Pengobatan menggunakan Sinar X dengan dosis yang tinggi dapat menghancurkan atau mengecilkan sel tumor otak.
Itulah informasi terkait tumor otak beserta cara mengetahui dan menanganinya. Segera periksa ke dokter apabila terdapat gejala yang mencurigakan ya, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Wulandari, peserta Program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)