Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di 5 wilayah di Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur pada Minggu (6/10/2024). Pemadaman jalur udara dilakukan secara optimal dengan menurunkan 6 helikopter water bombing.
Karhutla di wilayah itu merupakan hasil pemantauan patroli udara 2 helikopter yang menemukan kepulan asap di beberapa titik di 2 kabupaten tersebut.
"Beberapa titik yang terbakar hasil patroli udara kemudian dilakukan water bombing. Kemarin (6/10), ada 6 helikopter yang diturunkan untuk melakukan pemadaman," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Senin (7/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di OKI, upaya pemadaman dilakukan di 5 wilayah. Pertama di Tulung Selapan dengan melakukan 3 kali sorti oleh 3 helikopter. Dilakukan 83 kali water bombing, dengan 1 titik berhasil dipadamkan dan 2 titik masih berasap.
Kemudian pemadaman di Pampangan dilakukan 2 helikopter (2 sorti) dengan 23 kali water bombing. Pasca water bombing, kondisinya masih berasap. Di Pangkalan Lampam, 2 helikopter (2 sorti) melakukan 34 kali water bombing dengan kondisi sudah padam dan masih berasap.
"Patroli udara juga memantau Karhutla di Cengal, namun setelah dilakukan 6 kali water bombing api berhasil dipadamkan," tambahnya.
Sementara di OKU Timur, pemadaman Karhutla dilakukan di wilayah Cempaka. Sebanyak 3 helikopter dengan 3 kali sorti melakukan pemadaman.
"Di Cempaka dilakukan 76 kali water bombing oleh 3 helikopter. Hasil pemantauan masih ada asap di 2 titik dan 1 titik berhasil dipadamkan," ungkapnya.
Pemantauan jalur udara oleh 2 helikopter patroli katanya, akan terus dioptimalkan untuk mengetahui hotspot yang terbakar. Sementara helikopter water bombing untuk penanganan Karhutla sebanyak 8 unit dengan 2 di antaranya dilakukan maintenance dan menunggu verifikasi BNPB.
"Iya kemarin hanya 6 helikopter yang dioperasionalkan untuk pemadaman," ungkapnya.
(dai/dai)