Politeknik Penerbangan Palembang berkolaborasi dengan Badan Pengembangan SDM Perhubungan dan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara sukses menggelar pembukaan Indonesia-ICAO Developing Countries Training Program (DCTP) 2024.
Kegiatan yang berlangsung pada 30 September-4 Oktober 2024 ini merupakan wadah pengembangan kompetensi global di bidang penerbangan dengan menghadirkan pelatihan internasional baik secara daring maupun tatap muka.
Program DCTP 2024 mengusung tema "No Country Left Behind", dengan semangat inklusivitas dan kolaborasi global, untuk memastikan semua negara bisa maju bersama dalam meningkatkan keselamatan, keamanan dan efisiensi penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 60 peserta yang terlibat, pelatihan ini berhasil menarik partisipasi dari 12 negara Afrika, 20 negara Asia, 2 negara Oceania dan 1 negara Amerika Selatan. Ini membuktikan keseriusan Indonesia dalam memajukan SDM penerbangan, tidak hanya untuk skala nasional tetapi juga internasional.
Ada empat jenis pelatihan yang diselenggarakan kali ini, mulai dari safety risk management fundamentals, training managers course, dan training instructors course (class A & class B).
Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan Politeknik Penerbangan Palembang, Yani Yudha Wirawan mengatakan pada safety risk management fundamentals digelar pada 1 Oktober 2024 dengan dihadiri oleh 20 peserta dari 9 negara Afrika dan 11 negara Asia.
"Materinya disampaikan oleh Mr Simon Roberts, instruktur terpilih dari ICAO, yang membekali peserta dengan pemahaman mendalam tentang manajemen risiko keselamatan penerbangan," kata Yani.
Kemudian untuk training managers course dilaksanakan secara tatap muka selama 5 hari, yaitu dari 30 September hingga 4 Oktober 2024 di Hotel Episode, Gading Serpong, Banten.
"Pelatihan ini diikuti oleh 16 peserta dari berbagai negara Asia, Afrika, Oceania, dan Amerika Selatan. Pelatihan ini dipandu oleh Mr Mostafa Houmady, yang merupakan ahli di bidang manajemen pelatihan penerbangan," jelasnya.
Selanjutnya, kata Yani, ada training instructors course juga digelar tatap muka pada periode yang sama. Class A diikuti oleh 12 peserta dari Asia, Afrika dan Amerika Selatan dengan instruktur Mr Ahmad Bahrawi. Sementara Class B dihadiri 12 peserta dari Asia, Afrika, dan Timur Tengah dengan panduan dari Mr Mohammad Faizal.
"Kedua kelas ini fokus pada peningkatan keahlian instruktur untuk menghasilkan pelatih-pelatih penerbangan yang kompeten dan siap bersaing di tingkat global," tukasnya.
![]() |
Yani menjelaskan kegiatan ini secara keseluruhan mengedepankan tiga nilai utama yakni inklusivitas global, penyetaraan standar keselamatan dan kerja sama internasional.
"Indonesia dan ICAO berkomitmen untuk memastikan semua negara, tanpa terkecuali, dapat berkembang bersama dalam mencapai standar keselamatan dan keamanan penerbangan yang tinggi," tukasnya.
"Poltekbang Palembang bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan penting ini, memfasilitasi pelatihan internasional yang tidak hanya mencetak SDM penerbangan unggul tetapi juga mempererat solidaritas antar negara," sambungnya mengakhiri.
(dai/dai)