Satu jukung tenggelam dan dua lainnya rusak parah usai ditabrak tongkang tanpa muatan di Dermaga Pasar 16 Ilir Palembang. Awak kapal jukung menceritakan detik-detik tabrakan terjadi. Muatan sembako dan material bangunan yang sudah diangkut pun tenggelam bersama jukung.
Dian, awak kapal jukung Putra Tunggal yang tenggelam, mengatakan dia dan sejumlah awak sedang berada di dalam kapal untuk bersiap berangkat mengantar muatan sembako dan material pada Kamis (26/9) sore pukul 17.00 WIB.
"Kami sedang bersiap berangkat untuk mengantar muatan untuk berangkat malam harinya. Namun, tiba-tiba kapal kami ditabrak ponton," ungkapnya, Sabtu (28/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya berencana berangkat sekitar pukul 19.00 WIB malam itu. Namun, tiba-tiba sebuah tongkang menabrak kapal mereka. Sontak para awak kapal yang sedang bekerja kocar-kacir berusaha menyelamatkan diri.
"Saat itu awak kapal sedang loading muatan. Ketika ditabrak, kami langsung berhamburan keluar (naik ke darat) menyelamatkan diri," katanya.
Dian mengatakan kapalnya rusak parah di bagian depan dan belakang usai terhantam. Kapal pun berangsur tenggelam.
"Bagian depan dihantam ponton, lalu bagian belakang menabrak dinding dermaga. Setelah itu, pelan-pelan turun (tenggelam)," ujarnya.
Beruntung semua awak kapal berhasil menyelamatkan diri. Dian mengaku hanya bisa pasrah melihat isi kapalnya ikut tenggelam. Hanya tersisa sedikit material yang belum dibawa ke dalam kapal.
"Beberapa material (yang baru akan diangkut) sempat kami selamatkan. Untungnya, tidak ada korban jiwa karena kami semua panik dan langsung keluar kapal," ucapnya.
Selain kapal Putra Tunggal, Dian menyebut ada dua kapal lainnya yang juga mengalami kerusakan. Keduanya adalah Pelita Berkah dan Ilham Putra.
"Ada tiga kapal korbannya. Dua hancur di bagian depan, sementara punya saya rusak parah dan tenggelam," katanya.
Pantauan detikSumbagsel, para awak kapal lainnya terlihat membangun tenda dari terpal untuk menaungi barang-barang kapal yang tersisa. Di bawah tak menentunya cuaca Palembang, Dian dan rekan-rekannya hanya bisa menunggu tanggung jawab dari yang bersangkutan.
"Masih belum dapat beroperasi. Kami masih menunggu pencarian barang kami yang tenggelam dan tanggung jawab dari pihak ponton," ujarnya
Diberitakan sebelumnya, sebuah kapal tongkang batu bara tanpa muatan menghantam 3 kapal jukung di dermaga Pasar 16 Ilir Palembang. Insiden itu diduga akibat hujan angin sehingga menyebabkan tongkang tersebut hilang kendali.
"Ya benar kejadian tersebut sore tadi pukul 17.00 WIB, kapal tongkang yang hendak menuju arah Kertapati dengan muatan kosong dibawa angin deras sehingga hilang kendali dan menghantam 3 kapal jukung di dermaga Pasar 16 Ilir Palembang," kata Kabid Perhubungan Laut Dishub Palembang Nihar Manza kepada detikSumbagsel, Kamis (26/9/2024).
Nihar menjelaskan saat kejadian tersebut diterpa angin kencang nakhoda tongkang melakukan putar balik haluan, mereka menghindari agar tidak menabrak tiang Jembatan Ampera.
"Jadi nakhoda itu kemungkinan melakukan putar balik saat kejadian. Namun, malah menabrak tiga jukung di sana," ungkapnya.
(des/des)