Gajah Masuk Permukiman di Mura, Warga Bakal Unjuk Rasa ke Pemerintah-BKSDA

Sumatera Selatan

Gajah Masuk Permukiman di Mura, Warga Bakal Unjuk Rasa ke Pemerintah-BKSDA

Muhammad Rizky Pratama - detikSumbagsel
Kamis, 26 Sep 2024 18:20 WIB
Kebun sawit warga Musi Rawas dirusak kawanan gajah.
Kebun sawit warga Musi Rawas dirusak kawanan gajah. Foto: Dok. Istimewa
Musi Rawas -

Sekawanan gajah kembali memasuki permukiman dan merusak perkebunan kelapa sawit milik warga di Musi Rawas. Akibatnya warga yang resah bakal unjuk rasa kepada pihak berwenang lantaran belum ada perkembangan mengenai serangan gerombolan gajah tersebut.

Gerombolan gajah tersebut kembali masuk ke pemukiman di Desa Tri anggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, Sumsel pada Rabu (25/9) sekitar pukul 18.30 WIB.

Sekretaris Desa Tri Anggun Jaya, Parsono mengatakan gerombolan gajah yang berjumlah sekitar 15 ekor tersebut masuk perkebunan masyarakat serta merusak tanaman kelapa sawit milik warga disana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi malam setelah magrib sudah masuk ke areal perkebunan. Sekarang posisinya ada di petak empat enam dan masih bergerombolan. Tadi pagi saya barusan lewat dan jejak kakinya masih baru jadi diperkirakan baru tadi pagi keluarnya. Untuk jumlahnya sekitar 15 ekor," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (26/9/2024).

Parsono mengatakan pohon sawit milik salah satu warga Desa Tri Anggun Jaya tersebut habis dirusak oleh gerombolan gajah sehingga para warga melakukan penghalauan terhadap gajah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kebun yang ketahuan diserang itu habis. Langsung di kawal area sana. Jadi sekarang pakai meriam spritus yang dibuat sehingga ada bunyi ledakan-ledakan sama buat api unggun biar gak mendekat gajahnya," jelasnya.

Parsono menjelaskan dari pemerintah desa sudah melapor kepada pihak Kecamatan dan Kabupaten dan akan diteruskan hingga tingkat Provinsi.

"Sementara ini ya mengadakan penghalauan ataupun pengiringan. Tapi percuma digiring, besok datang lagi, digiring hari ini besok datang lagi," ujarnya.

Parsono menyebutkan semenjak serangan gajah yang menyebabkan tewasnya ibu hamil 5 bulan pada Minggu (8/9). Warga pun akan melakukan aksi unjuk rasa kepada pemerintah untuk segera menangani masalah gajah yang meresahkan tersebut secepatnya.

"Ya masyarakat kan kemarin memberikan tempo seminggu setelah kejadian itu supaya ada penanganan dari pihak-pihak terkait seperti BKSDA, Kehutanan, ataupun pengelola lahan. Tapi sampe sekarang belum ada penanganan sama sekali dan masyarakat sudah tidak sabar lagi sehingga mau melakukan aksi katanya," bebernya.




(des/des)


Hide Ads