Gajah Liar Rusak Pondok Warga di Musi Rawas, BKSDA Terjun ke Lokasi

Sumatera Selatan

Gajah Liar Rusak Pondok Warga di Musi Rawas, BKSDA Terjun ke Lokasi

Welly Jasrial - detikSumbagsel
Sabtu, 14 Sep 2024 09:00 WIB
Pondok di kebun warga Musi Rawas yang diserang gajah.
Pondok warga di Mura dirusak kawanan gajah (Foto: Dok. Istimewa)
Musi Rawas -

Kawanan gajah liar di Kabupaten Musi Rawas (Mura) kembali berulah. Kali ini mamalia besar tersebut sudah merusak pondok warga di area perkebunan.

Informasi yang dihimpun ada beberapa pondok warga di Desa Tri Anggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Mura hancur akibat pergerakan gajah liar tersebut. Diduga peristiwa ini terjadi pada malam hari Kamis (12/9/2024) malam saat gajah sedang mencari makan.

"Teman-teman sedang berada di lokasi. Diduga pondok warga yang ada di kebun dirusak lagi," kata Kasi Wilayah 2 BKSDA Sumsel, Yusmono saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (13/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yusmono, pondokan yang dirusak gajah merupakan areal perlintasan gajah. Dari dulu sampai sekarang daerah tersebut merupakan wilayah jelajah gajah. Warga sudah tahu kalau di sana adalah perlintasan gajah.

"Namanya binatang kalau sudah nyaman disana pasti terus ke situ. Dia (gajah) nggak akan peduli mau ada pondokan atau tanaman pasti dia melintas untuk mencari makan,"ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dari dulu kawasan tersebut merupakan wilayah jelajah gajah dan di jam tertentu dari malam sampai pagi hari pasti melintas untuk mencari makan. Disana juga sudah ada rambu yang dipasang perusahaan,imbauan kepada warga untuk berhati - hati bila beraktivitas karena merupakan wilayah perlintasan gajah.

"Kita juga sering turun dan mensosialisasikan kepada warga untuk berhati-hati karena kebun tersebut wilayah perlintasan gajah," ungkapnya.

Yusmono menyebut, jika pun gajah dihalau mereka mungkin akan melintas di tempat lain. Tetapi beberapa bulan lagi akan kembali melintas karena pergerakan gajah sangat luas.

"Gajah itu kalau mencari makan perlintasannya sangat luas. Jika pun dihalau hanya hilang beberapa bulan nanti akan kembali lagi melintas di sana. Maka sebab itu kami imbau kepada masyarakat yang sekitarnya adalah manusia yang bisa berpikir untuk bisa hidup berdampingan dengan hewan," pungkasnya.




(mud/mud)


Hide Ads