Orang Tua Siswa Bakar Gedung Sekolah di Papua Tengah karena Guru Tak Ngajar

Regional

Orang Tua Siswa Bakar Gedung Sekolah di Papua Tengah karena Guru Tak Ngajar

Paulus Pulo - detikSumbagsel
Jumat, 20 Sep 2024 13:00 WIB
Orang tua siswa membakar gedung SMK YPPGI di Dogiyai, Papua, akibat kekecewaan terhadap ketidakhadiran guru.
Foto: Orang tua siswa membakar gedung SMK YPPGI di Dogiyai, Papua, akibat kekecewaan terhadap ketidakhadiran guru. (dok. istimewa)
Dogiyai -

Dua ruang kelas di SMK YPPGI Jaheskiel Dumapa Idakebo, Papua Tengah hangus terbakar. Kebakaran tersebut diduga dilakukan sengaja oleh wali murid di sekolah tersebut.

Dilansir detikSulsel, peristiwa itu terjadi di Distrik Kamuu Utara, Kabupaten Dogiyai pada Selasa (17/9) sekitar pukul 11.20 WIT. Sekolah tersebut diduga dibakar wali murid kesal lantaran guru tidak pernah datang mengajar sehingga kegiatan belajar di sekolah itu tak berjalan.

"Terdapat dua gedung sekolah yang dibakar orang tua siswa," ujar tokoh agama, Yesekiel Dumpai dalam keterangannya, Jumat (20/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dikarenakan adanya ketidakpuasan atau kekecewaan terhadap kepala sekolah dan guru-guru yang tidak aktif mengajar sedangkan murid rajin membayar uang SPP," bebernya.

Wakapolres Dogiyai, AKP Muhammad Tahir mengatakan pihaknya langsung menuju lokasi usai mendapat laporan terkait kebakaran tersebut. Bangunan sekolah tersebut sudah ludes terbakar saat petugas tiba di lokasi.

ADVERTISEMENT

"Saat kita tiba api masih menyala namun bangunan sudah hangus terbakar, sehingga dilakukan upaya pemadaman agar api tidak terlalu menyebar ke bangunan lain, mengingat cuaca cukup panas," kata Tahir.

Tahir menjelaskan pihaknya juga menemui sejumlah warga yang melakukan pembakaran dan menyampaikan aspirasi terkait kondisi sekolah yang sudah lama tidak melakukan kegiatan belajar tersebut.

"Aktivitas sekolah tidak dilakukan sehingga mengakibatkan anak-anak terbengkalai pendidikannya sehingga aparat keamanan melakukan pendekatan dialogis dengan cara mediasi kekeluargaan untuk menenangkan massa yang merupakan warga setempat," pungkasnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads